Wisatawan Diimbau tak Beraktivitas di Gunung Lewotobi

BPBD Provinsi NTT akan segera mengirimkan dukungan berupa masker untuk warga.

[ist]
Lewotobi
Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengimbau para wisatawan maupun masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilo meter dari pusat gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur yang mengalami erupsi pada Sabtu (23/12/2023).

Baca Juga


"Sehubungan dengan tingkat aktivitas erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki, maka diimbau kepada warga masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius dua kilo meter dari pusat gunung Lewotobi Laki-Laki," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo di Kupang, Ahad (24/12/2023).

Ambrosius mengatakan hal itu terkait dengan antisipasi pemerintah NTT setelah terjadinya erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur pada Sabtu (23/12). Ia berharap masyarakat di Kabupaten Flores Timur agar tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat, serta tidak mudah mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya atau berita hoax.

Menurut dia, berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Jakarta, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 -1.500 meter di atas puncak atau 2.584 meter di atas permukaan laut. Kolom erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

Erupsi ini terekam pada Seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 24 menit. Data kegempaan menunjukkan adanya peningkatan sebelum terjadi erupsi.

Tercatat gempa vulkanik dalam (VA) terekam sebanyak 38 kali dan vulakanik dangkal (VB) terekam lima kali pada periode 17-23 Desember 2023. Hasil pengamatan dan analisis data visual maupun instrumental tingkat aktivitas gunung Lewotobi Laki-Laki masih tetap pada level II atau waspada.

Menurut Ambrosius, dalam menyikapi erupsi Gunung Lewotobi laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Ayodhia G L Kalake telah meminta BPBD provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk terus memantau kondisi lapangan.

"Menindaklanjuti arahan penjabat gubernur NTT, kami telah berkoordinasi dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah - BPBD - Flores Timur, untuk melakukan berbagai antisipasi dalam penanggulangan bencana," kata Ambrosius. 

Ia mengatakan pula, BPBD Provinsi NTT akan segera mengirimkan dukungan berupa masker untuk warga di sekitar lokasi erupsi. "Bapak Pj gubernur menegaskan pentingnya koordinasi antar instansi dan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi situasi ini," katanya.

"Kami berharap warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang setempat di Kabupaten Flores Timur," kata Ambrosius. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler