Pastikan Keamanan Nataru, BNPT Lakukan Asesmen Tempat Ibadah dan Ruang Publik

Perayaan natal dan tahun baru 2023 diharapkan aman dan lancar

ANTARA/Fauzan
Ilustrasi natal.Perayaan natal dan tahun baru 2023 diharapkan aman dan lancar
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel menyebut institusinya akan melakukan asesmen tempat ibadah dan ruang publik untuk memastikan keamanan jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Juga


"Menghadapi Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 atau biasa disebut dengan Nataru. Kita harus bisa memastikan keamanan. Kita akan melakukan asesmen terhadap sistem pengamanan di tempat tempat ibadah dan tempat keramaian," kata Rycko dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.

Di samping memastikan keamanan Natal dan Tahun Baru 2024, Kepala BNPT juga berharap pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 berjalan lancar dan bebas dari serangan kekerasan atau aksi teror.

"Kedua, kita juga ingin memastikan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 nanti pada bulan Februari berjalan dengan lancar aman damai tidak ada serangan kekerasan dan serangan teror," demikian Rycko.

Dia menekankan bahwa dasar hukum perlindungan sarana dan prasarana objek vital tersebut diatur dalam Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pedoman Perlindungan Sarana dan Prasarana Objek Vital yang Strategis dan Fasilitas Publik dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme.

Sebelumnya, saat Rapat Koordinasi Nasional Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) VII di Jakarta, Selasa (19/12), Kepala BNPT juga mengajak semua pihak untuk memastikan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 berjalan lancar tanpa kekerasan dan serangan teror.

Baca juga: Israel Kubur Warga Hidup-Hidup, Alquran Ungkap Perilaku Yahudi kepada Nabi Mereka

Selain itu, Rycko juga mengajak masyarakat tidak mudah terpancing terkait isu terkini yang berpotensi memecah belah bangsa. Ia mengingatkan pola serangan teroris yang semula menggunakan pendekatan keras telah berubah menjadi pendekatan lunak.

"Dari data grafik kita melihat serangan terorisme terus menurun, jangan membuat kita terlena karena justru pola serangan yang mereka ubah," katanya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler