Tank dan Rudal Israel Gempur Selatan dan Tengah Gaza
Warga Palestina bersiap menghadapi serangan darat baru.
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pasukan Israel menyerang wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza. Warga bersiap menghadapi serangan darat baru ke daerah yang dipadati puluhan ribu pengungsi Palestina.
Petugas medis mengatakan serangan udara Israel ke sebuah rumah di selatan Kota Khan Younis pada Kamis (28/12/2023) malam membunuh delapan orang. Palang Merah Palestina mengatakan tiga warga Palestina gugur dan enam lainnya terluka dalam serangan rudal Israel ke sebuah rumah di kamp Maghazi di Gaza tengah.
"Tugas di sini adalah untuk membubarkan Hamas, jadi mereka tidak lagi memiliki kapabilitas militer dan pemerintahan. Kami akan perlu menunjukkan banyak tekad dan keteguhan," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Kamis (28/12/2023).
Jurnalis Palestina mengunggah foto-foto tank-tank Israel di dekat masjid yang dibangun di daerah Bureij, Gaza tengah. Hamas merilis video yang menunjukkan pejuangnya menyerang tank-tank dan tentara-tentara Israel di timur Bureij. Lokasi dan kapan video itu diambil belum dapat diverifikasi.
"Momentumnya sudah tiba, saya berharap tidak akan pernah terjadi, tapi pengungsian harus dilakukan," kata Omar yang terpaksa mengungsi bersama 35 anggota keluarganya.
Pria berusia 60 tahun itu menolak memberikan nama belakangnya karena takut menjadi incaran tentara Israel. Yamen Hamad harus tinggal di dalam sekolah di Deir al-Balah, yang juga terletak di Gaza tengah, sejak ia mengungsi dari Gaza utara. Ia mengatakan orang-orang yang baru mengungsi dari Bureij dan Nuseirat mendirikan tenda-tenda di setiap lahan kosong yang dapat mereka temukan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza...
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra mengatakan sebanyak 20 orang gugur dan 55 lainnya terluka di Rafah dalam salah satu serangan udara paling mematikan Israel. Warga dan petugas medis setempat mengatakan Israel mengebom gedung tempat warga sipil mencari perlindungan.
Pihak berwenang Palestina mengatakan pasukan keamanan Israel menembak hingga tewas seorang warga Palestina yang menikam dua personel keamanan di pos pemeriksaan dekat Yerusalem. Polisi Israel mengatakan personel-personel keamanan itu mengalami luka ringan. Hamas memuji serangan tersebut.
"Kami mengajak rakyat kami di Tepi Barat dan daerah pendudukan untuk mengintensifkan operasi dan konfrontasi terhadap musuh Zionis," kata Hamas dalam pernyataannya.
Konflik Israel-Hamas juga mulai menyebar ke seluruh Timur Tengah. Houthi di Yaman menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas mereka pada Hamas.
Militer AS mengatakan mereka menembak jatuh satu drone dan satu rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan Houthi di Selatan Laut Merah. Serangan itu merupakan percobaan ke-22 Houthi menyerang kapal internasional sejak 19 Oktober lalu.
Di media sosial X, Komando Pusat AS mengatakan tidak ada laporan kerusakan atau korban luka dari 18 kapal di perairan tersebut. Video kantor berita Reuters menunjukkan tim penyelamat menyisir reruntuhan untuk mengeluarkan para korban termasuk seorang bayi dan beberapa anak dan membawa mereka ke Rumah Sakit Kuwait yang terdekat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan...
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 210 orang dikonfirmasi meninggal dalam serangan udara Israel selama 24 jam terakhir. Sehingga total korban jiwa sejak perang pecah menjadi 21.320 orang, hampir satu persen dari populasi Gaza. Ribuan orang dikhawatirkan terjebak atau hilang di bawah reruntuhan.
Sepanjang perang militer Israel mengungkapkan penyesalan atas korban jiwa sipil tapi menuduh Hamas sebagai penyebabnya. Israel mengatakan Hamas beroperasi di pemukiman padat penduduk dan menjadi warga sipil sebagai perisai manusia. Tuduhan yang dibantah keras kelompok pembebasan Palestina itu.
Hamas dan pejuangnya menggali terowongan di bawah Jalur Gaza yang padat penduduk. Israel juga masih memburu pemimpin-pemimpin kelompok tersebut.
Sekitar 110 sandera yang diculik Hamas dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu sudah dibebaskan selama gencatan senjata satu pekan dari 24 November sampai 1 Desember. Sementara 20 sandera lainnya sudah dideklarasikan meninggal dunia.
Pada Kamis lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Hamas membunuh warga negara AS Judith Weinstein yang berusia 70 tahun dalam serangan mendadak 7 Oktober. Pekan lalu Biden mengatakan suami Weinstein, Gadi Haggai yang berusia 73 tahun tewas di hari yang sama.
Militer Israel merilis temuan investigasi kesalahan tentara Israel yang mengakibatkan kematian tiga sandera di Gaza pada 15 Desember lalu. Tentara Israel mengira tiga orang itu yang meminta tolong sebagai serbuan pejuang Hamas. Dalam kesimpulannya militer mengatakan tentara Israel sudah bertindak tepat berdasarkan pemahaman mereka.