Gempa Sumedang, Ratusan Rumah Dilaporkan Rusak dan 456 Warga Mengungsi
Pemkab Sumedang juga mengecek kondisi bangunan rumah sakit yang rusak.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan rumah warga di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dilaporkan mengalami kerusakan akibat terdampak gempa bumi yang terjadi pada Ahad (31/12/2023). Akibat gempa, ratusan warga dikabarkan mengungsi sementara.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait kejadian gempa di Sumedang.
Berdasarkan informasi dari BMKG, Bey mengatakan, pada Ahad dan Senin (1/1/2024) terjadi lima kali gempa di Sumedang. Gempa dilaporkan pada Ahad pukul 14.35 WIB, 15.38 WIB, 20.34 WIB, dan pukul 23.00 WIB, serta pada Senin (1/1/2024) pukul 03.47 WIB.
Dari lima kejadian itu, kekuatan gempa terbesar yang terjadi pukul 20.34 WIB. “Berdasarkan BMKG, puncaknya tadi yang 4,8 magnitudo karena setelah itu kekuatannya dua koma sekian, jadi sudah lebih rendah,” kata Bey.
Menurut Bey, akibat kejadian gempa bumi itu, dilaporkan 138 rumah mengalami kerusakan kategori ringan dan 110 rumah rusak berat. Selain itu, dilaporkan ada 456 warga yang mengungsi sementara.
Bey mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian. Namun, ada sebelas orang yang dikabarkan mengalami luka ringan. Menurut dia, korban terluka ini sebagian besarnya sudah bisa kembali ke rumah.
Menurut Bey, sejumlah bantuan sudah disalurkan untuk warga terdampak gempa, seperti makanan, tenda, dan bantuan kesehatan. Selain itu, disiapkan juga dapur umum. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada akan potensi bencana.
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, pihaknya juga fokus menangani pasien di rumah sakit yang terdampak gempa. Menurut dia, apabila bangunan rumah sakit dinilai aman, pasien akan kembali dimasukkan ke dalam gedung dari tenda darurat.
“Kita akan putuskan hari ini. Apabila kondisinya aman, kami akan evakuasi kembali pasien yang saat ini di luar kurang lebih 108, di depan rumah sakit, dan 45 pasien di halaman belakang rumah sakit,” kata Herman.
Apabila kondisi gedung rumah sakit dinilai tidak aman, Herman mengatakan, pemerintah akan menyiapkan tenda yang lebih representatif untuk pasien.
Menurut Herman, petugas juga melakukan asesmen dampak gempa bumi di tiga kecamatan. “Dari Kecamatan Cimalaka, Kecamatan Sumedang Utara, dan Sumedang Selatan di Cipameumpeuk ada beberapa rumah. Kami akan turunkan petugas untuk asesmen dan mudah-mudahan hari ini bisa diputuskan mana saja rumah yang bisa digunakan kembali dan mana yang tidak aman,” kata dia.