Pj Bupati Sumedang Ungkap 1.004 Rumah Rusak Akibat Gempa

Rumah-rumah yang rusak berada di delapan kecamatan.

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kondisi rumah yang rusak pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Ahad (31/12/2023).
Rep: Fauzi Ridwan Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman, mengungkapkan rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 4,8, Ahad (31/12/2023) lalu bertambah menjadi 1.004 unit. Terdiri dari 808 rumah rusak ringan, 93 rumah rusak sedang dan 103 rumah rusak berat.

"Jumlah rusak ringan ada 808 rumah, rusak sedang ada 93 rumah dan yang rusak berat ada 103 rumah. Itu berdasarkan kajian teman-teman di lapangan, perangkat kecamatan dan perangkat desa," ucap dia di RSUD Sumedang, Selasa (2/1/2024).

Ia mengatakan rumah-rumah yang rusak berada di delapan kecamatan yaitu di Sumedang Selatan, Sumedang Utara, dan Cimalaka. Serta di Ganeas, Cisarua, Tanjungkerta, Tanjungmendar dan Rancakalong.

Ke depan, Pj Bupati Sumedang mengatakan petugas di lapangan akan melaakukan verifikasi terkait kondisi rumah yang didata tersebut untuk menentukan uang penggantian kerusakan secara akuntabel. Selanjutnya pihaknya akan mengusulkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Ia melanjutkan korban yang mengalami luka ringan berjumlah 11 orang terdiri dari 10 orang yang sudah kembali ke rumah masing-masing dan satu orang dirawat di Rumah Sakit Santosa.

"Jadi yang luka ringan ada 10 dan sudah kembali ke rumahnya masing-masing, yang luka sedang ada satu dan saat ini masih di RS Santosa," kata dia.

Herman menambahkan kondisi bangunan Rumah Sakit Pakuwon relatif baik dan pasien sudah kembali ke ruangan masing-masing. Sedangkan bangunan VIP, paviliun dan Sakura di RSUD Sumedang sudah dilakukan asesmen dan dinyatakan aman.

"Hasilnya, ketiga bangunan itu aman begitu pula bangunan yang lainnya di RSUD aman sehingga warga masyarakat pasien yang 108 ada di depan dan 46 ada di belakang kemarin sudah masuk semuanya karena aman," kata dia.

Namun, terjadi gempa susulan pada Senin (1/1/2023) malam dan telah dilakukan asesmen dengan hasil bangunan RSUD Sumedang aman. Namun, terdapat 48 pasien yang meminta untuk kembali ke tenda darurat.

"Kita fasilitasi tapi dengan catatan tenang, jadi tidak usah panik. Jadi, kita evaluasi 48 ke luar karena menyangkut kondisi psikis, kami layani dengan baik, ada 48," ungkap dia.

Setelah dilakukan pengecekan dan dinyatakan aman, ia mengatakan hasil tersebut dilaporkan ke pasien di tenda darurat. Total dari 48 pasien terdapat 10 orang pasien yang kembali ke ruangan semula.

"Dari 48 ada 10 yang sudah kembali, jadi tinggal 38 lagi yang masih ada di luar dan kita akan edukasi mudah-mudahan sore ini semuanya bisa kembali lagi ke ruangan, tentu dengan catatan semua harus tenang tetapi tetap waspada," kata dia.

Ia menegaskan bahwa Kabupaten Sumedang dalam kondisi aman dan terkendali. Namun, tetap harus waspada.
"Jadi Sumedang dalam keadaan aman dan terkendali, tetapi kita harus waspada, waspada, dan waspada," kata dia.

Selama masa tanggap darurat tujuh hari ke depan, ia mengatakan proses penyelamatan dan proses perlindungan terhadap optimal terus dilakukan. Pada tanggal 8 nanti, ia mengatakan memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi yang diharapkan berjalan lancar.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler