Gempa Bumi Banten, Terasa Hingga Bandung Tak Terdeteksi Ada Gempa Susulan

Gempa bumi Banten memiliki mekanisme pergerakan geser naik

Dok Republika
Rumah warga yang mengalami rusak berat akibat gempa di Kabupaten Subang, Senin (1/1/2024).
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.9 terjadi di wilayah Jawa Barat dan Banten, Rabu (3/1/2024) sekitar pukul 07.53 Wib. Gempa dirasakan di wilayah Sukabumi, Cianjur, bahkan di Lembang, Bandung Barat dan Kota Bandung.

Baca Juga


"Hari Rabu tanggal 3 Januari 2024 pukul 07.53 Wib wilayah selatan Jawa Barat dan Banten diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo magnitudo 5.9," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, Rabu (3/1/2024).

Hingga pukul 08.30 WIB, kata dia, bedasarkan hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Teguh mengatakan titik gempa berada pada jarak 77 kilometer arah barat daya Sukabumi, Jawa Barat dengan kedalaman 63 kilometer. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik," katanya.

Teguh menjelaskan, getaran gempa bumi terasa di Surade, Sukabumi, Pelabuhan Ratu, Cianjur, Panggarangan, Lebak, dan Garut. Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Selanjutnya, kata dia, getaran dirasakan di daerah Lembang, Bandung Barat, Cimahi dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu. Termasuk di daerah Tangerang Selatan dengan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Masyarakat pun diimbau, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler