Subsidi Pupuk Ditambah, Jokowi Harap Produksi Beras Meningkat di Maret 2024

Jokowi meminta awal Januari, petani mulai menanam kembali karena sudah musim hujan

Dok. Muchlis Jr - Biro Pers
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi berharap produksi beras mengalami peningkatan pada masa panen di Maret dan April mendatang.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap produksi beras mengalami peningkatan pada masa panen di Maret dan April mendatang. Saat menanam padi bersama, Jokowi mengaku ingin memastikan para petani mulai melakukan penanaman kembali, mengingat musim hujan sudah kembali turun.


“Saya mau memastikan di awal Januari ini mulai menanam semuanya, karena hujan sudah turun, air berarti sudah tercukupi kebutuhannya dari hujan sehingga tanam. Di Desember kita tanam 1,4 juta, di Januari 1,7 juta hektare, kemudian Februari 1,4 juta hektare. Jadi kita harapkan ada peningkatan produksi beras kita di masa panen Maret April mendatang,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers usai tanam padi bersama di Banyumas, Rabu (3/1/2024).

Menurut dia, para petani saat ini masih mengeluhkan harga pupuk yang tinggi dan sulitnya mendapatkan pupuk. Karena itu, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah kini sudah memberikan kemudahan kepada para petani dalam membeli pupuk subsidi. Selain menggunakan Kartu Tani, petani juga bisa menggunakan KTP.

Selain itu, Jokowi juga memastikan ketersediaan pupuk untuk awal tahun ini, yakni sebesar 1,7 juta ton. “Kalau petani mesti pupuk, cuma kemarin saya sudah sampaikan pembelian pupuk tak mesti pakai Kartu Tani, bisa pakai KTP dan bersiap untuk masa panen ini 1,7 juta ton pupuk dari Pupuk Indonesia. Saya kira itu mencukupi dan keluhan pupuk saya harapkan tidak ada lagi,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan, pemerintah akan menambah alokasi subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun. Alokasi tambahan subsidi tersebut sudah diajukan oleh Menteri Pertanian dan juga Menteri Keuangan.

“Kemudian subsidi pupuk juga saya sudah meminta ke Mentan Menkeu untuk ajukan dana tambah Rp 14 triliun untuk subsidi pupuk,” kata dia.

Presiden juga menekankan perlunya melakukan pengawasan terhadap distribusi pupuk subsidi. Sehingga pupuk subsidi tidak dijual ke masyarakat selain petani.

“Ya itu harus dikontrol terus, distributor, pengecer, dikontrol jangan sampai pupuk subsidi dijual ke tempat yang bukan petani. Memang ada kebocoran begitu tapi semua akan diawasi dan dikontrol,” ujar Jokowi.

Untuk mendorong peningkatan produksi pertanian di Jawa Tengah, Jokowi mengaku telah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk menyelesaikan masalah sedimen di irigasi yang meninggi. Selama ini, hal itu juga menjadi salah satu yang dikeluhkan para petani.  

“Ya tadi pupuk harus siap segera tanam di awal tahun ini. Udah. Kalau target bisa naik lagi. Tadi keluhannya juga urusan irigasi yang sudah sedimennya tinggi di bendungannya nanti dikerjakan pak Menteri PU secepatnya,” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler