Lapisan Es di Great Lakes Terus Menyusut karena Perubahan Iklim
Kawasan Great Lakes nyaris tanpa es menyambut tahun baru 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Great Lakes, serangkaian danau air tawar besar yang saling terhubung di Amerika Utara, menyambut tahun baru dengan nyaris tanpa es. Berdasarkan pantauan satelit Great Lakes Environmental Research Laboratory, lapisan es menutupi kurang dari 0,4 persen wilayah Great Lakes pada hari Tahun Baru 2024.
James Kessler, seorang fisikawan dari laboratorium tersebut yang juga bagian dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), mengatakan bahwa konsentrasi es di bawah 1 persen pada 1 Januari belum pernah terjadi sebelumnya.
“Kami memiliki data sekitar 50 tahun. Pada 1 Januari, rata-rata lapisan esnya adalah sekitar sembilan persen,” kata Kessler seperti dilansir NBC, Kamis (4/1/2024).
Jumlah es di kawasan Great Lakes yang mencakup Danau Superior, Danau Michigan, Danau Huron, Danau Erie, dan Danau Ontario, menentukan kapan dan bagaimana bahan mentah dan kargo dapat dikirim dari pelabuhan Midwest. Spesies ikan, seperti ikan berdaging putih (white fish), bergantung pada lapisan es untuk melindungi telur-telur mereka untuk bereproduksi. Tingkat es yang lebih rendah dapat meningkatkan erosi dan berkontribusi pada perubahan pola cuaca di wilayah tersebut.
Kessler mengatakan, suhu udara yang hangat di luar kebiasaan pada musim ini telah mencegah terbentuknya es di permukaan danau. Penelitiannya menunjukkan bahwa cakupan es tahunan Great Lakes sangat bervariasi setiap tahunnya, tapi cenderung menurun sekitar 5 persen setiap dekade.
"Hal ini tentu saja merupakan indikasi adanya perubahan iklim," tegas Kessler.
Es biasanya mencapai tingkat maksimum dari pertengahan Februari hingga awal Maret. Pada tahun biasa, es menutupi sekitar 40 persen dari Great Lakes pada puncaknya. Tahun lalu, cakupan es mencapai puncaknya sekitar 23 persen dan pada pertengahan Februari, es hanya menutupi 7 persen danau.
Bumi mengalami tahun terpanas yang pernah tercatat di tahun 2023, sebagian besar karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Para peneliti memperkirakan El Nino, pola iklim alami yang melepaskan panas laut ke atmosfer, akan semakin meningkatkan suhu tahun ini. Musim dingin El Nino cenderung lebih hangat di seluruh wilayah Great Lakes.
Perkiraan musiman tahun ini memperkirakan suhu yang lebih tinggi dari rata-rata di wilayah Great Lakes dan es di bawah rata-rata. Berdasarkan prakiraan cuaca oleh National Weather Service di Cleveland, selama lima hari ke depan, prakiraan cuaca juga tidak terlalu mendukung pertumbuhan es karena suhu diperkirakan akan tetap berada di atas normal di seluruh wilayah Great Lakes.