Survei Utting Research: Elektabilitas Anies Melejit Pasca-Debat Capres

Pergeseran dukungan pemilih menandai pentingnya debat untuk membentuk opini.

Republika/Thoudy Badai
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kanan-kiri) berfoto bersama usai mengikuti sesi debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik. Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Rep: Eva Rianti Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei dari Australia, Utting Research, merilis survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024 setelah pelaksanaan debat capres, pada Kamis (4/1/2024). Survei menunjukkan elektabilitas capres nomor urut 1 Anies Baswedan melejit, sementara capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tergelincir.

Sementara, elektabilitas capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo cenderung stagnan. "Calon Presiden Anies Baswedan mengalami peningkatan dukungan pemilih yang signifikan setelah debat capres," kata Managing Director Utting Research John Utting, dikutip dari hasil risetnya, Kamis (4/1/2024).

Baca Juga


 
Survei tersebut dilakukan setelah debat capres perdana pada Selasa (12/12/2023) lalu. Survei melibatkan 1.200 pemilih atau responden.

Dari hasil survei, elektabilitas Anies mengalami peningkatan sebanyak enam persen. Utting menyebut, angka tersebut dinilai sebagai sebuah peningkatan signifikan yang menempatkan Anies sebagai pesaing tangguh dalam pemilu.
 
Hasil survei menunjukkan Anies Baswedan kini memegang 28 persen dukungan pemilih. Menurut survei Utting hal ini menjadi sebuah indikasi meningkatnya daya tariknya di kalangan pemilih.

"Peningkatan ini menandai titik balik dalam pemilu, dengan menjadikan Baswedan sebagai penantang utama dalam pemilu tersebut. Sedangkan lawannya, Prabowo Subianto, mengalami penurunan signifikan dengan dukungannya turun enam persen menjadi 44 persen. Ganjar, berada di angka 21 persen," tegas Utting.
 
Utting menunturkan, debat capres perdana telah menjadi peristiwa penting dalam siklus pemilu 2024. Juga menarik perhatian hampir setengah dari jumlah pemilih untuk menonton debat 'sengit' tersebut.
 
"Dampak dari perdebatan ini terlihat jelas dalam pergeseran sentimen pemilih. Sebanyak 41 persen pemilih menganggap Anies Baswedan sebagai kandidat yang paling mengesankan, melampaui 36 persen dari Prabowo dan 20 persen dari Ganjar," tuturnya.
 
Lebih lanjut, Utting mengatakan, pergeseran dukungan pemilih ini menggarisbawahi pentingnya debat presiden dalam membentuk opini publik. Kinerja Anies Baswedan, lanjutnya, dianggap jelas mendapat sambutan dari para pemilih sehingga menandai adanya pergeseran dinamika pemilu.
 
Bahkan, Utting menyebut, jika tren tersebut terus berlanjut, dan Anies dapat mempertahankan momentumnya dalam debat-debat selanjutnya, diprediksi eks Gubernur DKI Jakarta itu bisa sejajar dengan Prabowo Subianto pada hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler