TKN Sebut Jokowi Terang-Terangan Dukung Prabowo, Airlangga: Ya Sudah Jelas

Menurut Airlangga, dukungan Presiden Jokowi ke Prabowo-Gibran sudah jelas.

ANTARA/Bayu Saputra.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, memberikan tanggapannya soal pernyataan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran. Menurut Airlangga, hal itu memang sudah jelas.

"Ya kan sudah jelas," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).

Saat ditanya maksudnya, Airlangga pun enggan menjelaskan lebih lanjut. Menurut dia, jika sudah jelas maka tidak perlu ditafsirkan lagi. "Jelas kan ga usah diterjemahkan," ujar menko perekonomian tersebut.

Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyebut, PDIP sedang panik karena kader mereka, yaitu Presiden Jokowi lebih berpihak mendukung Prabowo-Gibran, bukan Ganjar-Mahfud. Apalagi, Prabowo berpasangan dengan Gibran yang notabene putra Jokowi.

Hal itu disampaikan Nusron merespons pernyataan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Prabowo Subianto tidak bisa blusukan menemui rakyat seperti yang dilakukan Jokowi dan Ganjar Pranowo. Nusron awalnya menegaskan bahwa blusukan bukan hanya milik PDIP.

Baca Juga


Menurut politikus Partai Golkar itu, blusukan untuk mendapatkan informasi langsung dari masyarakat merupakan kegiatan yang bisa dan boleh dilakukan siapa pun, termasuk Jokowi, Ganjar, Prabowo, dan juga Gibran. Sehingga tidak tepat jika blusukan hanya bisa dilakukan calon PDIP saja.

"Pak Jokowi blusukan, alhamdulillah. Pak Ganjar blusukan alhamdulillah. Pak Prabowo juga blusukan alhamdulilah. Mas Gibran apalagi mengikuti jejak bapaknya blusukan ke mana-mana," kata Nusron kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu (3/1/2023).

Karena itu, Nusron menilai Hasto melontarkan pernyataan tersebut karena sedang panik. Hasto diyakini sudah kehilangan isu dan momentum lantaran gagal mengaitkan sosok Ganjar dengan Jokowi.

"Mas Hasto sedang panik karena sudah kehilangan isu dan kehilangan momentum, karena selama ini jagoannya itu selalu ingin dikaitkan dengan Pak Jokowi. Saat ini sudah terang benderang Pak Jokowi lebih banyak berpihak dan mendukung ke Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Nusron.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler