Tesla Berhasil Jual 1,8 Juta Mobil Listrik di 2023
Tesla memproduksi 494.989 mobil listrik dan menjual 484.507 mobil listrik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, mengumumkan bahwa mereka telah memproduksi sebanyak 1,846 juta kendaraan listrik di sepanjang 2023. Dalam periode yang sama, mereka juga berhasil menjual sebanyak 1,809 juta mobil listrik atau sekitar 38 persen lebih tinggi dibandingkan 2022.
Angka-angka tersebut sudah mencakup angka produksi dan penjualan yang dicapai oleh Tesla pada kuartal IV 2023. Pada periode tersebut, Tesla memproduksi 494.989 mobil listrik dan menjual 484.507 mobil listrik.
Mulanya, Tesla menargetkan penjualan di angka 2 juta kendaraan pada 2023. Akan tetapi, angka tersebut telah direvisi pada Oktober 2023. Terlepas dari itu, pencapaian Tesla di kuartal keempat 2023 berhasil melebihi ekspektasi.
Di kuartal keempat 2023, Tesla memproduksi mobil listrik jenis Model 3 dan Model Y sebanyak 476.777 unit. Mereka juga berhasil mengirimkan sebanyak 471.538 unit di antaranya. Angka tersebut sudah mencakup penjualan Model 3 "Highland".
Di periode yang sama, CEO Tesla Elon Musk sempat memprediksi bahwa Model Y akan menjadi mobil paling laris di dunia. Akan tetapi, Tesla tidak menjabarkan angka penjualan untuk dua model mobil listrik paling populer mereka.
Tesla hanya membocorkan bahwa model mobil listrik lainnya, yaitu Model S dan Model X, berhasil terjual sebanyak 18.212 unit. Tesla juga belum memberitahu angka penjualan untuk mobil listrik Cybertruck.
Sepanjang 2023, Tesla juga kerap tersandung pemberitaan negatif mengenai mobil-mobil listrik yang mereka keluarkan. Pemberitaan negatif ini umumnya berkaitan dengan sistem Autopilot mereka yang saat ini sedang dalam pengawasan oleh otoritas Amerika Serikat dan beberapa negara lain.
Terlepas dari pemberitaan tersebut....
Terlepas dari pemberitaan tersebut, penjualan mobil listrik Tesla tampaknya mengalami lonjakan setelah mereka menurunkan harga untuk Model 3 dan Model Y pada 2023. Belum lama ini, harga kedua mobil listrik tersebut turun menjadi 38.990 dolar AS (Rp 604,9 juta) untuk Model 3 dan 45.990 dolar AS (Rp 713,6 juta) untuk Model Y, seperti dilansir Engadget pada Jumat (5/1/24).
"(Tesla mengungkapkan bahwa penurunan harga dilakukan karena) ketidakpastian ekonomi, suku bunga lebih tinggi, serta perubahan sentimen konsumen," terang Tesla pada Oktober lalu.
Saat ini, Tesla juga harus menghadapi persaingan ketat dari produsen mobil listrik asal Cina, BYD. Belum lama ini, BYD mengungkapkan bahwa mereka berhasil menjual sebanyak 3,02 juta mobil listrik di sepanjang 2023.
Sebanyak 1,6 juta unit di antaranya merupakan mobil listrik sepenuhnya, sedangkan sebanyak 1,4 juta unit lainnya merupakan mobil hibrida. Sebagian besar mobil listrik dari BYD memiliki harga yang relatif lebih rendah dibandingkan mobil-mobil Tesla.