10 Kunci Rezeki Berlimpah yang Disebut dalam Alquran dan Hadits

Sempit dan berlimpahnya rezeki sejatinya adalah persoalan yang relatif.

Republika/Wihdan Hidayat
Persawahan warga dengan memanfaatkan tanah Waduk Gajah Mungkur yang mengering imbas kemarau, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (15/9/2023).
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama Yusuf Al-Qaradhawi menyampaikan penjelasan tentang sejumlah kunci agar diberikan rezeki yang berlimpah. Namun, dia mengingatkan, sempit dan berlimpahnya rezeki sejatinya adalah persoalan yang relatif.

"Betapa banyak orang yang mengira mereka dalam kesulitan, tetapi keberkahan membuat kesempitan itu menjadi luas. Maka merasa cukuplah atas rezeki yang diberikan Allah karena merasa cukup akan memperkaya mereka," ujarnya, dilansir dari laman resminya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ini Daftar Gaji dan Tunjangan TNI, dari Prajurit Hingga Jenderal

Adapun kunci keberlimpahan rezeki, ada beberapa hal yang dijelaskan oleh Yusuf Al Qaradhawi.

Kunci Rezeki Berlimpah

1. Bertakwa kepada Allah SWT

Kunci pertama melimpahnya rezeki adalah ketakwaan kepada Allah SWT. Takwa kepada Allah berarti melakukan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.

Allah SWT berfirman:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al A'raf ayat 96)

2. Bertaubat

Sudah menjadi fitrah manusia bahwa mereka lemah. Allah SWT berfirman, "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah." (QS. An Nisa ayat 28)

"Kita terus-menerus melakukan kelalaian, kemaksiatan, dan pelanggaran, seperti melalaikan apa yang diperintahkan dan melakukan apa yang dilarang, dan salah satu bahayanya dosa adalah menjadi salah satu penyebab hilangnya rezeki dan berkah di dalamnya," terang Yusuf Al Qaradhawi.

Karena itu, agar seseorang terhindar dari akibat-akibat tersebut, terpelihara penghidupannya, dan tidak dirugikan oleh kemaksiatan, maka seorang Muslim perlu segera kembali kepada Allah SWT yakni dengan bertaubat sebenar-benarnya taubat.

Berbakti pada orang tua...

3. Berbakti pada Orang Tua dan Jaga Silaturahim

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

(مَن سَرَّهُ أنْ يُبْسَطَ عليه رِزْقُهُ، أوْ يُنْسَأَ في أثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ)

"Siapa yang ingin dilapangkan pintu rizeki untuknya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali silaturrahim." (HR. Bukhari)

Menjaga ikatan tali silaturahim mengacu pada orang tua dan sanak famili yang lain. Menjaga silaturahim ini bisa dengan berbagai hal. Di antaranya, bersikap baik pada mereka, mengunjungi, bertanya kabar, memeriksa keadaan mereka, membantu yang miskin, menghormati yang lebih tua, menghibur mereka dalam kesedihan, dan mendoakan.

4. Mengeluarkan Harta karena Allah SWT

Maksud pada poin keempat ini ialah bersedekah, berinfak atau mengeluarkan harta karena Allah SWT. Ini adalah salah satu kunci terpenting untuk mendapatkan rezeki yang berlimpah.

Banyak orang yang takut bersedekah karena khawatir hartanya berkurang atau menjadi miskin. Padahal tidak demikian. Allah SWT berfirman:

قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Katakanlah, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik." (QS. Saba' ayat 39)

Membantu orang lemah...

5. Membantu Orang yang Lemah

Berbuat baik atau membantu orang yang lemah adalah salah satu kunci yang membuat seorang hamba mendapat kemenangan. Diriwayatkan dari Abu Al Darda, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:

"ابغوني في ضعفائكم، فإنما ترزقون وتنصرون بضعفائكم" رواه أبو داود والترمذي وصححه الألباني.

"Carilah aku pada orang-orang lemah. Sungguh kalian mendapat rezeki dan pertolongan karena orang-orang lemah di antara kalian." (HR. Abu Daud, dan At Tirmidzi)

6. Menghadirkan Hati dalam Setiap Beribadah

Menghadirkan hati pada setiap amal ibadah, apa maksudnya? Yusuf Al Qaradhawi menjelaskan, di antara sebab-sebab yang mendatangkan rezeki adalah menghadirkan hati pada setiap amal ibadah yang dilaksanakan.

Dalam riwayat Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

 "إن الله تعالى يقول: يا ابن آدم، تفرغ لعبادتي أملأ صدرك غنى، وأسد فقرك، وإن لا تفعل ملأت يدك شغلًا، ولم أسد فقرك"، رواه الترمذي وابن ماجه وصححه الألباني.

"Allah berfirman, 'Wahai anak Adam, luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi dadamu dengan kekayaan (batin). Aku akan hilangkan kemiskinanmu. Jika kamu tidak melakukannya, maka Aku akan masuki hatimu dengan kesibukan dan Aku tidak akan menghilangkan kemiskinanmu." (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)

7. Bersyukur

Yusuf Al Qaradhawi menjelaskan, salah satu kunci meningkatkan rezeki adalah dengan mensyukuri segala nikmat Allah SWT yang berlimpah. Allah SWT berfirman:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim ayat 7)

Menikah...

8. Menikah

Umar bin Khattab RA pernah menyampaikan keheranannya soal mengapa banyak orang yang tidak mencari kekayaan lewat jalan pernikahan. Umar berkata:

عجبًا لمن لم يلتمس الغنى في النكاح، والله يقول: {إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ}.

"Sungguh mengherankan bagi mereka yang tidak mencari kekayaan dalam pernikahan, karena Allah SWT berfirman, 'Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya'." (QS. An Nur ayat 32)

9. Menunaikan Haji dan Umroh Secara Berkesinambungan

Di antara kunci untuk menjauhkan diri dari kemiskinan dan mendatangkan rezeki yang berlimpah adalah dengan melaksanakan ibadah haji dan umroh secara berkesinambungan.

Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas dengan jalur sanad yang bisa diteruskan hingga Nabi Muhammad SAW, dikatakan:

"تابعوا بين الحج والعمرة، فإنهما ينفيان الفقر والذنوب كما ينفي الكير خبث الحديد والذهب والفضة، وليس للحجة المبرورة ثواب إلا الجنة"

"Sertakanlah antara haji dan umrah karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana kiir (alat peniup api) menghilangkan kotoran besi, emas dan perak. Dan tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga." (HR. Tirmidzi dan An Nasa'i)

Maksud dari 'menyertakan antara haji dan umroh' menurut para ulama, yaitu ada dua hal. Pertama, melanjutkan antara haji dan umrah dengan mengulanginya beberapa kali bagi yang mampu.

Kedua, menjadikan salah satu dari dua itu (haji dan umroh) berada di bawah yang lain, untuk kemudian menyertakannya. Artinya, jika seseorang sedang menunaikan haji, maka dia melanjutkannya dengan melakukan umroh. Adapun jika orang tersebut sedang melaksanakan umroh, maka dia melanjutkannya dengan melaksanakan haji.

Selanjutnya...

10. Gigih Berusaha

Sudah menjadi ketetapan Allah, bahwa seorang Muslim tidak mendapat rezeki kecuali dengan usaha dan kegigihannya. Siapa yang berusaha maka ia akan mendapatkannya. Siapa yang menabur maka ia akan menuainya.

Allah SWT berfirman:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

"Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS. Al Mulk ayat 15)

Yusuf Al Qaradhawi menjelaskan siapa yang berjalan di bumi dengan penuh kerendahan hati maka ia memperoleh rezeki dari apa yang telah Allah berikan kepadanya. Adapun siapa yang lalai atau malas maka dia sepantasnya tidak mendapatkan rezeki, kecuali ia mengambil hak orang lain.

"Inilah sebabnya mengapa Islam menyerukan untuk berjuang dan bekerja, dan memberi peringatan terhadap sikap malas dan menganggur," jelasnya.

sumber : Al Qaradawi
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler