TKN: Anies tak Beretika karena Langgar Janji ke Prabowo untuk tak Nyapres

TKN meminta agar Anies tidak sok mengajari etika.

Republika/Putra M. Akbar
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) beradu gagasan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (tengah) saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga kandidat calon presiden tersebut bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional dan politik luar negeri.
Rep: Febryan A Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan capres Anies Baswedan mempersoalkan etika pemimpin kepada capres Prabowo Subianto saat debat pilpres ketiga berbuntut panjang. Terbaru, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyebut Anies tak punya etika karena melanggar janjinya kepada Prabowo soal maju sebagai capres.

Baca Juga


Sekretaris TKN, Nusron Wahid, awalnya mengatakan, Prabowo saat debat menyebut Anies tak berhak bicara etika karena memang mantan gubernur DKI Jakarta itu tidak punya etika. Seseorang yang tidak punya etika tentu tidak pantas mengajari etika kepada orang lain.

Nusron mengatakan, salah satu contoh perbuatan Anies yang menunjukkan tak punya etika adalah terkait perjanjian politiknya dengan Prabowo. Saat hendak diusung oleh Partai Gerindra pada Pilgub DKI Jakarta 2017, Anies diketahui meneken kontrak politik yang isinya dia berjanji tidak akan maju sebagai capres selama Prabowo Subianto maju sebagai capres.

"Ya kamu tahu sendiri selama ini Pak Anies punya etika atau tidak. Pak Anies itu sebelumnya tanda tangan dengan Pak Prabowo, kalau Pak Prabowo maju sebagai presiden dia nggak maju. Kemudian maju. Apa dia punya etika?" kata Nusron saat ditemui di Media Center TKN, Jakarta Selatan, dikutip Selasa (9/1/2024).

Karena itu, kata Nusron, Anies yang tidak punya etika jangan sok mengajari etika. Orang yang berhak bicara erika adalah orang yang punya ketauladanan etika. "Biasanya guru tentang akhlak hanya boleh diberikan oleh guru yang akhlaknya baik," ujar politikus Partai Golkar itu.

Persoalan etika ini mencuat saat debat pilpres ketiga di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (7/1/2024) malam. Dalam ajang adu gagasan yang berjalan panas itu, Anies mengatakan, etika penting dalam kepemimpinan nasional saat menentukan kebijakan penting negara.

Anies lalu mempertanyakan etika Prabowo yang tetap memilih Gibran sebagai cawapres meski proses pencalonan putra sulung Presiden Jokowi itu berlumur pelanggaran etik hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Anies juga menyebut Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo banyak melibatkan orang dalam (ordal) dalam pengadaan persenjataan dan penggarapan proyek food estate.

Serangan Anies tak berhenti di situ. Dia lantas menyebut Prabowo telah mengolok-olok etika saat Ketum Partai Gerindra itu berpidato di hadapan kadernya dengan menyebut kata 'ndasmu etik' beberapa pekan lalu.

Prabowo meradang mendengar serangan bertubi-tubi dari Anies itu. Prabowo menyebut Anies banyak keliru. Lebih lanjut, Prabowo menyebut Anies tidak berhak bicara etika.  "Anda tidak pantas bicara soal etik. Anda itu menyesatkan. Saya menilai anda tak berhak bicara etik karena memberi contoh tidak baik soal etik," ujar Prabowo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler