Diberi Skor Jelek oleh Anies-Ganjar, Dukungan untuk Prabowo Disebut Terus Mengalir

TKD yakin masyarakat semakin cerdas dan objektif dalam menentukan pemimpin

Republika/Putra M. Akbar
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) beradu gagasan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (tengah) saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024).
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dewan Pengarah TKD Prabowo-Gibran Jatim, Anwar Sadad mengatakan, dukungan untuk Prabowo terus mengalir meski diberi skor jelek oleh pesaingnya pada debat Capres yang diselenggarakan Ahad (7/1/2024) malam. Kinerja Prabowo sebagai Menhan diberi skor 5 oleh Ganjar Pranowo, dan diberi skor 11 dari 100 oleh Anies Baswedan.


Sadad mengklaim, setelah diberi skor jelek, dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk Prabowo justru semakin deras. Sadad meyakini, masyarakat semakin cerdas dan objektif dalam menentukan pemimpinnya, dan tidak terpengaruh pemberian skor jelek tersebut.

"Mau diberi skor jelek, difitnah dengan segala macam isu, toh nyatanya gelombang dukungan dari rakyat terus berdatangan untuk Bapak Prabowo," kata Sadad, Rabu (10/1/2024).

Sadad menjelaskan, terbaru, ia baru menerima mandat dukungan dari ratusan guru Madrasah Diniyah (Madin) Sampang, Madura, untuk Prabowo. Sadad pun berterima kasih atas dukungan kepada Prabowo-Gibran. Ia menegaskan bakal menyampaikan dukungan dari guru Madin tersebut kepada Prabowo.

"Saya terharu. Ini adalah dukungan yang nyata dari orang-orang yang mungkin selama ini suaranya tak terdengar. Begitu besar harapan mereka kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran," ujar Sadad.

Deklarasi dukungan dari ratusan guru Madin Sampang tersebut disampaikan langsung oleh Gus Rahmatullah, yang merupakan Ketua Umum Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) Kabupaten Sampang. Gus Rahmatullah meyakini, kepemimpinan Prabowo bisa membawa kesejahteraan bagi guru Madin yang setara dengan pengorbanannya.

"Karena bagaimanapun guru ngaji adalah pahlawan tanpa jasa ya, andaikan tidak disuarakan ke atas mungkin sulit didengar," kata dia.

Gus Rahmatullah juga menyampaikan, guru Madin tidak menuntut banyak hal. Mereka hanya ingin kesejahteraannya diperhatikan dan mendapat kehidupan yang layak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler