Sandiaga Ungkap Miliuner Asal Oman Ingin Kembangkan Properti di IKN
Ia menilai pembangunan IKN ke depan membutuhkan investasi yang besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan seorang miliuner berkewarganegaraan Oman ingin mengembangkan proyek properti di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Minat investasi itu disampaikan saat Menparekraf Sandiaga melakukan kunjungan kerja ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), beberapa waktu lalu.
"Di salah satu pertemuan juga disampaikan minat salah satu investor, dia billionaire (miliuner) dari Kerala, India, tapi dia berkewarganegaraan Oman dan membesarkan bisnisnya di Dubai. Dia ingin mengembangkan proyek-proyek properti yang ada di Indonesia terutama di IKN," katanya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Sandi mengatakan, dalam kunjungan kerjanya ke Dubai dan Jeddah itu, Kemenparekraf menawarkan peluang investasi di lebih dari 10 kawasan ekonomi khusus (KEK) sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, juga lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), serta IKN.
Menurut Sandi, dalam kesempatan itu banyak pihak yang menyampaikan minat dan ketertarikannya untuk menanamkan modal di Tanah Air, khususnya di IKN. Namun, ia mengaku pihaknya masih menghitung potensi nilai investasi yang akan ditanamkan.
"Tapi menurut saya, ini sebagai roadshow tahap awal dan kalau memang 2 juta jadi target populasi IKN beberapa tahun ke depan, tentu dalam beberapa tahun ini akan dibutuhkan investasi yang masif," katanya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menilai pembangunan IKN ke depan membutuhkan investasi yang besar. Pemerintah hanya akan mengerjakan maksimal 15-20 persen proyek, sementara sisanya akan dikerjasamakan dengan swasta.
"Di sinilah kita ajak investor besar untuk membidik peluang investasi di IKN," katanya.
Sandi mengatakan Presiden Jokowi telah melakukan groundbreaking sejumlah proyek sektor parekraf, terutama untuk akomodasi di IKN diantaranya pembangunan hotel Nusantara oleh Konsorsium Nusantara senilai Rp20 triliun pada 21 September 2023. Proyek tersebut ditargetkan bisa beroperasi Agustus 2024. Selain itu, sejumlah proyek hotel, resort hingga mall juga sudah dimulai pada 2023.
"Mudah-mudahan hotelnya Agustus 2024 sudah bisa mulai ditinggali," katanya.
Sebelum target tersebut, Sandi menyebut masih terbuka peluang usaha glamping. Pemerintah juga tengah mengembangkan desa-desa wisata di sekitar IKN sebagai alternatif hunian sekaligus mengedepankan kelestarian lingkungan adat istiadat dan kearifan lokal.
Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin mengatakan saat ini progres pembangunan fisik IKN secara keseluruhan telah mencapai sekitar 70 persen. Adapun di sektor parekraf, saat ini tengah dibangun lima hotel bintang lima, termasuk Hotel Nusantara yang kini progresnya mencapai 30 persen. Ada pula hotel bintang empat yang dibangun secara bersamaan.
"Sudah ada 100 orang yang kami latih hospitality juga," katanya.