BCL Dihujat Saat Kunjungi Al Ula, Kota yang Dihindari Rasulullah, Ini Faktanya

Al Ula adalah salah satu kota yang tengah dipercantik Pemerintah Arab Saudi.

Tangkapan layar instagram
Bunga Citra Lestari dan suaminya berkunjung ke Al Ula, Arab Saudi.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini, Bunga Citra Lestari (BCL) ramai dibicarakan karena mengunjungi Al Ula, sebuah kota di Arab Saudi. Kunjungan itu merupakan rangkaian dari perjalanan umroh BCL bersama keluarga.

Baca Juga


Beberapa warganet menyayangkan pilihan liburan BCL tersebut. Pasalnya, Al Ula merupakan sebuah kota yang dihindari Rasulullah.

"Ngapain ke al ula," kata pemilik akun @jing****.

"Al Ula kota yang Dihindari Rasulullah SAW," kata @retno****.

"Maaf mau tanya kalo ke al ula itu pulang2 kena azab apa gimana ya," kata akun @galery****.

Al Ula adalah salah satu kota yang tengah dipercantik Pemerintah Arab Saudi untuk menggaet wisatawan asing. Hal itu dalam rangka untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada komoditas minyak.

Al Ula juga dikenal sebagai Madain Saleh (Rumah Tsamud). Dalam Islam, tempat ini adalah rumah bagi bangsa Tsamud, yaitu kaum Nabi Saleh (AS) yang terkenal dengan kekuatan dan keterampilannya yang ajaib dalam membuat ukiran gunung dan konstruksi.

Dilansir Islamic Information, Kamis (11/1/2024), konon daerah ini dulunya sangat subur dan hijau. Namun, kekayaan alam yang berlimpah ini membuat orang-orang kaya di kalangan kaum Tsamud menjadi sombong. Mereka menjadi kejam dengan menyiksa dan membunuh orang-orang miskin.

Ketika Nabi Muhammad SAW melewati tempat ini saat hendak berperang Tabuk, beliau secara khusus menunjukkannya kepada para sahabat. Beliau memerintahkan mereka untuk minum air hanya dari satu sumur yang digunakan oleh unta Hazrat Saleh AS dan melarang mereka makan serta minum apa pun dari area tersebut dan melewatinya dengan cepat.

Sheikh Assim atau Assim bin Luqman Al Hakeem mengatakan....

 

Sheikh Assim atau Assim bin Luqman Al Hakeem mengatakan boleh tidaknya umat Muslim datang ke Al Ula. Dia mengatakan, sebelum mengetahui hukumnya, sebaiknya perlu mengetahui batas dari area Madain Saleh. Sebab, jika dilihat dari hadits, Rasulullah SAW melarang untuk memasukinya.

"Rasulullah bersabda kalau harus ke sana dan tidak ada cara lain untuk melanjutkan perjalanan kecuali melewatinya, maka kamu harus melakukannya secepat mungkin," kata Sheikh Assim dalam akun Youtube-nya @assimalhakeem.

Meski begitu, area ini harus didefinisikan karena Madain Saleh adalah nama yang diberikan untuk seluruh wilayah. "Namun, area yang ditimpa azab dan siksaan Allah adalah area yang terbatas sehingga Anda harus menemui pakar dan bertanya batasan-batasannya. Intinya, area tidak boleh dimasuki dan didekati," ujar dia.

Dilansir di Experience Al Ula Arab Saudi ingin situs warisan dan tempat keindahan alam di Alula dapat dikagumi selama ribuan tahun yang akan datang. Hal ini hanya akan mungkin terjadi jika setiap pengunjung menjadi bagian dari kisah konservasinya, dengan menikmati kunjungan, pengunjung diwajibkan untuk menghormati monumen bersejarah yang ada. 

Berikut aturan yang harus ditaati pengunjung di antaranya.

Pertama, hormati monumen. Monumen-monumen itu mungkin tampak megah, tapi karena usia sebenarnya telah rapuh. Anggaplah situs-situs ini sebagai harta berharga, di museum terbuka yang luar biasa, untuk dikagumi dan tidak dirusak. Pengunjung dilarang memanjat dan mencoret-coret monumen.

Kedua, jaga kebersihan. Agar Madain Saleh tetap terlihat indah dan warisan ini terjaga utuh, pengunjung dimohon untuk membuang sampah pada tempatnya. Atau dibawa oleh pengunjung untuk sementara sampai menemukan tempat sampah.

Dilarang merokok di Madain Saleh atau situs warisan lainnya, kecuali di area khusus merokok. Jangan memindahkan atau mengambil apa pun dari monumen ataupun tanah.

Ketiga, lindungilah alam sekitar. Pengunjung dilarang menyalakan api dalam bentuk apapun termasuk api unggun. Selain itu juga dilarang untuk memindahkan pohon, tanaman dan batu di lokasi wisata. Jangan menghapus atau mengambil apa pun. 

Keempat, parkirkan kendaraan di area parkir untuk kenyamanan pengunjung. Dilarang parkir dekat dengan monumen.

Kelima, berkendara dan berjalan di jalan yang telah ditentukan. Jangan berkendara di jalan setapak dan perhatikan batas kecepatan. Karena banyak peninggalan bersejarah di bawah pasir. Pengunjung yang tidak mematuhi akan diminta meninggalkan lokasi.

Keenam, menjaga keamanan. Banyak bagian Al ula yang merupakan hamparan terbuka dan unsur-unsurnya.

Pengelola mendorong setiap pengunjung untuk bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatannya sendiri. Tetap terhidrasi dan dalam kasus darurat, panggil 911.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler