Bertemu China, Menhub Bahas Whoosh Hingga KA Otonom di IKN

China akan membawa unit kereta otonom ke Indonesia sebagai etalase pameran.

Republika/Thoudy Badai
Kereta cepat WHOOSH melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegal luar dari Stasiun Halim, Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Rep: Rahayu Subekti Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Menteri Transportasi Republik Rakyat China Li Xiaopeng di Kota Beijing, China, Jumat (12/1/2024). Pertemuan tersebut membahas peluang peningkatan kerja sama bilateral di sektor transportasi.

Baca Juga


Budi mengatakan, kedua negara berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama pengembangan infrastruktur transportasi nasional. Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung merupakan wujud komitmen kerja sama bilateral, yang kini telah dioperasikan dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. "Whoosh ini menjadi proyek yang potensial untuk dikembangkan ke depannya," kata Budi dalam pernyataan tulisnya, kemarin.

Terkait pembangunan Kereta Otonom atau Automated Rail Transit (ART) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Budi menyampaikan telah melakukan penjajakan dengan pihak China. Khususnya melalui China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC). 

Budi menyampaikan keinginan pemerintah Indonesia untuk menggunakan satu set kereta otonom dari CRRC untuk pengoperasiannya di IKN. "Satu set kereta terdiri dari tiga gerbong, berkapasitas 307 penumpang, memiliki kecepatan operasional 40 km per jam dan kecepatan maksimal 70 km per jam," ungkap Budi. 

Pihak CRRC dikabarkan akan membawa unit kereta otonom ke Indonesia sebagai etalase pameran. Hal itu akan diselenggarakan di IKN sekitar Juli 2024 dan menjadi ajang demonstrasi kemampuan dari kereta otonom. 

Budi juga meminta dukungan Pemerintah China untuk mengundang pihak-pihak swasta dapat melakukan investasi proyek perkeretaapian di kota-kota besar Indonesia. Beberapa diantaranya seperti di Bandung, Semarang, dan Makassar.

Tidak hanya di bidang perkeretaapian, Menhub juga mengajak China untuk berinvestasi di bidang penerbangan. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan penerbangan di daerah yang memiliki landasan pacunatau runway yang cukup pendek, serta kerja sama peningkatan kapasitas SDM di bidang penerbangan. 

Di sektor pelayaran, Budi juga menjajaki kerja sama di bidang peningkatan SDM melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan di bidang pelayaran.

Pada kesempatan tersebut, Budi mengundang Menteri Transportasi China untuk menghadiri kegiatan Ministerial Roundtable on Intelligent Transport System (ITS) Asia Pacific, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Mei 2024.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler