Xavi Nyatakan Siap Mundur Jika Pemain Barcelona Hilang Kepercayaan padanya
Barcelona masih berkompetisi di Copa del Rey, La Liga, dan Liga Champions.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Xavi Hernandez menyatakan akan mundur dari Barcelona jika para pemainnya kehilangan kepercayaan padanya, menyusul kekalahan 1-4 melawan Real Madrid di Piala Super Spanyol, Senin (15/1/2024). Barcelona saat ini duduk di urutan keempat klasemen La Liga, tapi sudah kalah dalam El Clasico kedua.
Barca hancur lebur di Stadion King Fahd di Arab Saudi setelah Vinicius Jr mencetak hat-trick dan Rodrygo mencetak gol lainnya untuk Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti. Robert Lewandowski mencetak satu-satunya gol Barcelona dalam pertandingan tersebut saat mereka mengalami kekalahan, yang melemahkan semangat melawan rival berat mereka.
Menjelang lega melawan Unionistas di babak 16 besar Copa del Rey pada Jumat (19/1/2024), Xavi memastikan komitmennya untuk tim dan berjanji akan pergi jika gagal membawa apa pun. "Saya mencintai klub ini. Saya di sini untuk membawa sesuatu ke dalamnya. Jika saya tidak melakukannya, saya akan pulang. Jika saya belum memenangkan La Liga tahun lalu, saya tidak akan berada di sini," kata Xavi dikutip dari Mirror, Kamis (18/1/2024).
"Pada hari ketika para pemain saya tidak lagi mengikuti saya, saya akan mengemasi tas dan pergi. Ketika seseorang memberi tahu saya bahwa ada masalah, saya akan pergi," ujarnya.
Xavi ditunjuk sebagai pelatih Barcelona pada November 2021 menyusul kepergian Ronald Koeman. Dia membawa Barcelona finis kedua di La Liga selama musim pertamanya. Barcelona menjadi lebih baik pada musim 2022/2023 dengan mengangkat gelar untuk pertama kalinya dalam empat tahun.
Namun, Barca mengawali musim ini dengan buruk dan saat ini berada di peringkat keempat La Liga, tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen Girona, meski tim asuhan Xavi masih memiliki satu pertandingan tersisa. Raksasa Katalunya akan menghadapi Napoli di leg pertama babak 16 besar Liga Champions bulan depan, sebelum leg kedua pada bulan Maret.
"Ketika pemilik mengontrak saya dari Qatar, mereka mengatakan itu adalah salah satu momen terburuk dalam sejarah klub dan kami sedang dalam proses mengubah keadaan. Saya tenang. Saya memiliki tiga gelar untuk dimenangkan. Kami lebih dekat dengan kesuksesan daripada kegagalan," ujarnya.