Membedah Lembaga Survei Akurat yang Jadi Pegangan Prediksi Pilpres 2024

Terdapat 11 lembaga survei kredibel yang hasilnya mirip real count KPU pada 2019.

Republika/Prayogi
Salah satu surveyor memaparkan hasil survei nasional periode kedua pemerintahan Joko Widodo di Jakarta, Ahad (3/11).
Rep: Erik PP/Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang hari pencoblosan Pilpres 2024, terdapat sejumalh lembaga survei yang hasilnya dianggap akurat dan bisa menjadi rujukan untuk memprediksi capaian perolehan suara para pasangan calon (paslon) capres-cawapres. Sebanyak 11 lembaga survei itu selama ini dikenal atas rekam jejaknya.

Termasuk akurat dalam memprediksi hasil Pilpres 2019, yang hasilnya tidak berbeda jauh dari hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pada Pilpres 2019, terdapat dua pasangan capres-cawapres yakni pasangan nomor urut 1 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dari hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional dari 34 provinsi dan 130 PPLN pada Pilpres 2019 yang dilakukan KPU RI menunjukan:
- Pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf memperoleh 85.607.362 suara (55,50 persen).
- Pasangan 02 Prabowo-Sandiaga meraup 68.650.239 suara (44,50 persen).

Berikut lembaga survei yang dianggap kredibel merilis temuannya:

1. Poltracking Indonesia
Poltracking Indonesia merilis surveinya pada periode 1-9 April 2019 lalu. Pada saat itu, survei Poltracking mencatat elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin 54,5 persen dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 45,5 persen. Sementara hasil hitung cepat masing-masing pasangan 54,95 persen dan 45,05 persen. Alhasil, rata-rata selisih yang dimiliki Poltracking adalah 0,45 dari data yang dimiliki oleh KPU.

2. Cyrus Network
Cyrus Network merilis hasil surveinya pada periode 27 Maret-3 April 2019 lalu. Saat itu, Cyrus mencatat elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin 56,4 persen dan Prabowo-Sandi hanya 38,1 persen. Sementara hasil hitung cepat masing-masing pasangan 55,6 persen dan 44,4 persen. Rata-rata selisih yang dimiliki Cyrus adalah 3,55 persen dari data milik KPU.

3. Voxpol Center
Merilis hasil surveinya pada 18 Maret-1 April 2019. Dalam temuannya, Voxpol mencatat pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapatkan 48,8 persen. Sementara pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan 43,3 persen. Sementara hasil hitung cepat masing-masing pasangan 54,55 persen dan 45,45 persen. Dengan begitu, maka berdasarkan data KPU, Voxpol memilik rata-rata selisih yakni 3,95 persen.

4. Charta Politika
Hasil survei Charta dirilis pada periode 5-10 April 2019. Dalam temuannya, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapatkan 55,7 persen. Sementara pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan 38,8 persen. Sementara hasil hitung cepat masing-masing pasangan 54,34 persen dan 45,66 persen. Dengan demikian, rata-rata selisih Charta Politika adalah 4,11 persen jika dibandingkan dengan data di KPU.

5. SMRC
SMRC menggelar surveinya pada periode 5-8 April 2019. Dalam temuannya, pasangan Joko Widodo memperoleh angka 56,8 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi hanya mendapatkan 37,0 persen. Sementara hasil hitung cepat masing-masing pasangan 54,85 persen dan 45,15 persen. Dengan kata lain, hasil temuan SMRC memiliki selisih 5,05 persen dari data yang dimiliki oleh KPU.

6. Indikator Politik
Indikator Politik Indonesia mencatat temuannya pada periode survei 22-29 Maret 2019. Dalam temuannya, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapatkan 55,4 persen dan Prabowo-Sandi hanya memperoleh 37,4 persen. Sementara hasil hitung cepat masing-masing pasangan 53,91 persen dan 46,09 persen. Dalam temuannya, Indikator memiliki selisih rata-rata 5,09 persen dari data yang dimiliki oleh KPU.

Lembaga survei akurat...


7. Indo Barometer
Indo Barometer mengeluarkan survei pada periode 22-29 Maret 2019 lalu. Indo Barometer menemukan elektabilitas Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebesar 44,5 persen dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 40,1 persen. Hasil hitung cepat Indo Barometer sebesar Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 54,35 persen dan Prabowo-Sandi mengantongi 45,65 persen. Maka rata-rata selisih yang dimiliki Indo Barometer adalah 5,55 persen jika dibandingkan data di KPU.

8. Median
Survei yang dilakukan Median yakni pada 31 Maret-7 April 2019 yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin sebesar 54,68 persen dan lawannya yakni Prabowo-Sandi 45,32 persen. Hasil hitung cepat median yakni 54,68 persen untuk Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi sebesar 45,32 persen, perbedaan yakni 7,48 persen untuk Jokowi-Ma’ruf Amin dan 5,82 kepada Prabowo-Sandi. Artinya, Median memiliki selisih sebesar 6,65 persen dari data yang dimiliki oleh KPU.

9. Litbang Kompas
Periode survei Litbang kompas pada 22 Februari-5 Maret 2019 yang memperlihatkan keunggulan Jokowi-Ma’ruf Amin sebesar 49,2 persen dan Prabowo-Sandi di angka 37,4 persen. Hasil hitung cepat Litbang Kompas yakni 54,43 persen untuk Jokowi-Ma’ruf Amin dan 45,57 persen kepada Prabowo-Sandi. Perbedaan survei dan hitung cepat masing-masing 8,1 persen dan 6,7 persen. Adapun selisih temuan Litbang Kompas 6,7 persen dari data yang dimiliki KPU.

10. CSIS
Survei CSIS pada periode 15-22 Maret 2019 menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin di angka 51,4 persen dan Prabowo-Sandi hanya mendapat 33,3 persen. Sementara hasil hitung cepat CSIS yakni 55,6 persen untuk Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi 44,4 persen. Selisihnya yakni 4,20 persen pada Jokowi-Ma’ruf Amin dan 11,10 persen pada Prabowo-Sandi. Dapat diartikan, rata-rata selisih yang dimiliki CSIS adalah 7,65 persen dari data yang dimiliki KPU.

11. LSI Denny JA
LSI Denny JA merilis survei periode 4-9 April yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 55,9-65,8 persen dan Prabowo-Sandi di kisaran 34,2-44,1 persen. Sementara hasil hitung cepatnya yakni 55,67 persen untuk Jokowi-Ma’ruf dan 44,33 persen untuk Prabowo-Sandi. Selisih pada nomor urut 1 sebesar 0,23-10,13 persen dan nomor urut 2 berkisar 0,23-10,13 persen. Jika dibandingkan dengan KPU, selisihnya sebesar 0,23-10,13 persen.

Sementara itu, KPU sempat mengumumkan sebanyak 63 lembaga telah mendaftar sebagai lembaga survei, jejak pendapat, dan penghitungan cepat hasil pada Pemilu 2024. Lembaga survei tersebut diumumkan dan didaftarkan paling lambat 30 hari sebelum pemungutan suara.

"Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 1035 Tahun 2023 Tentang Pedoman Teknis Pendaftaran Lembaga Survei atau Jejak Pendapat dan Penghitungan Cepat Hasil Hasil Pemilihan Umum Tahun 2024, KPU mengumumkan dan membuka pendaftaran paling lambat 30 hari sebelum pemungutan dan berakhir pada 15 Januari 2024," kata petikan rilis itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler