Unta yang Menentukan Lokasi Dibangunnya Masjid Nabawi
Nabi Muhammad SAW pernah membeli seekor unta dari Abu Bakar Ash Shiddiq.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW pernah membeli seekor unta dari Abu Bakar Ash Shiddiq. Lalu Nabi SAW menamainya dengna Qaswa karena memiliki kecepatan lari yang baik. Nama lain unta tersebut ialah Al Adba karena ada celah di telinganya akibat terputus.
Terdapat keutamaan yang dimiliki unta Qaswa ini. Salah satunya, unta tersebut mampu menahan beban wahyu Allah SWT, dan ini menjadikannya sebagai satu-satunya kendaraan yang sanggup menahan beban wahyu.
Tidak hanya itu, Qaswa juga dikenal cerdas. Unta inilah yang menentukan di lokasi mana tempat dibangunnya Masjid Nabawi. Usai tiba di Madinah, Nabi SAW menyerahkan lokasi pembangunan Masjid Nabawi kepada unta tersebut untuk menghindari kecemburuan di antara kaum anshar.
Dikutip dari laman Mawdoo, bahwa ketika Qaswa berhenti dan duduk, maka tempat itulah yang menjadi lokasi Masjid Nabawi dan juga rumah Nabi SAW. Unta itu diketahui berhenti di depan rumah Abu Ayyub al-Anshari. Kemudian, Nabi SAW tinggal di rumah Abu Ayyub Al Anshari selama beberapa bulan.
Lalu, Nabi SAW membangun masjid di atas sebidang tanah yang sebagiannya milik As’ad bin Zurrah. Kemudian, sebidang tanah itu diserahkan sebagai wakaf dan sebagian lagi milik dua anak yatim bersaudara, Sahl dan Suhail bin 'Amr. Masjid Nabawi saat itu berukuran sekitar 50 x 50 meter dengan tinggi atap sekitar 3,5 meter.
Qaswa juga memiliki julukan lainnya, yakni Jad'a yang berarti menerima makanan apa saja. Unta ini juga dijuluki Ashba yang maknya memiliki prinsip. Unta Qaswa juga memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi, dan terlatih.
Ada kisah tersendiri terkait unta Qaswa, setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Pasalnya, setelah itu, Qaswa tidak mau makan maupun minum. Padahal, unta kesayangan Rasulullah SAW ini dikenal selalu banyak makan.
Qaswa sedih saat kaum kafir Quraisy berbuat buruk pada binatang, terlebih diperlakukan kepada unta. Unta ini juga sedih saat Rasulullah SAW disakiti atau bahkan diancam. Qaswa pernah membayangkan bahwa bila dia manusia maka akan jadi orang pertama yang membenarkan perkataan Nabi Muhammad SAW.
Unta Qaswa turut menjadi saksi perjuangan Nabi SAW karena ikut hijrah ke Habasyah melawan kafir Quraisy. Termasuk saat hijrah ke Madinah sampai kemudian kembali merebut Kota Makkah beserta Ka'bah.
Unta Qaswa ini lahir di kampung Bani Qusyair. Warna kulitnya merah, dan ada percampuran antara warna putih dan hitam yang lebih didominasi putih. Qaswa menemani Nabi SAW selama 11 tahun dan mati pada usia 15 tahun.