Inilah Wasiat Terakhir Umar Bin Abdul Aziz
Jadilah orang yang saleh.
Wasiat Terakhir Umar Bin Abdul Aziz
Oleh Syahruddin El Fikri
SAJADA.ID—Sahabat yang dirahmati Allah SWT.
Sebelum kewafatannya, seseorang berkata kepada Umar, “Itu mereka anak-anakmu (ada dua belas). Berilah mereka wasiat terakhir, sungguh mereka semua adalah orang-orang yang fakir.” Lantas Umar membaca Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 196 yang berbunyi:
إِنَّ وَلِـِّۧيَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي نَزَّلَ ٱلۡكِتَٰبَۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى ٱلصَّٰلِحِينَ
“Sesungguhnya pelindungku ialah Yang telah menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Dia melindungi orang-orang yang shalih.” (QS. Al-A’raf [7]: 196)’
“Demi Allah, saya tidak akan memberikan hak orang lain untuk anak-anakku. Tinggal mereka memilih, mau menjadi orang shalih atau sebaliknya. Jika menjadi orang shalih, maka Allah akan menjaganya. Tapi jika tidak, aku tidak akan menjamin mereka terhindar dari perbuatan maksiat,” kata Umar menandaskan.
Baca Juga: Bulan Rajab dan Kisah Wafatnya Umar bin Abdul Aziz
Dari kisah wasiat Umar di atas, tampak bahwa meski menjabat sebagai khalifah, kehidupannya sangat sederhana. Saking sederhananya, sampai-sampai ia tidak meninggalkan banyak harta warisan hingga dikatakan anak-anaknya dalam keadaan fakir. Sepanjang hidupnya, Umar dikenal sebagai sosok khalifah yang zuhud, bahkan ia tidak mau menggunakan fasilitas pemerintahan yang sebenarnya adalah haknya sebagai pemimpin nagara.
Selain seorang yang zuhud, Umar juga diakui sebagai sosok yang menguasai ilmu agama cukup mendalam sampai dijuluki ‘allamah (orang yang sangat pandai) dan mujtahid (orang yang cakap berijtihad).
Sejumlah ulama ternama seperti Sufyan ats-Sauri dan Jalauddin as-Suyuti sampai menyebutkan bahwa Umar merupakan khulafaur rasyidin kelima setelah Ali bin Abi Thalib.
Imam Adz Dzahabi dalam kitabnya, Siyaru ‘Alam an-Nubala, berkata tentang Umar dengan menyebut sederet gelar panjang yang menunjukkan betapa agung kedudukannya:
الإمام الحافظ العلامة المجتهد الزاهد العابد السيد، أمير المؤمنين حقًّا، أبو حفص القرشي الأموي المدني ثم المصري، الخليفة الراشد، أشج بني أمية.
Artinya: “Sang imam, sang hafidz, sang ‘allamah, sang mujtahid, sang zahid, sang ahli ibadah, sang sayyid, amirul mukminin sejati, Abu Hafsh al-Qursyi al-Umawi al-Madani al-Mishri, sang kahlifah cerdas, dan Bani Umayyah yang paling dicintai.” (Adz Dzahabi, Siyaru ‘Alamin An-Nubala, [Beirut: Mu’assasah Ar-Risalah, 1982], juz V, h. 114). (sajada.id, dikutip dari nu online).
Artikel Terkait:
Umar yang Gagah Perkasa tak Berkutik di Hadapan Orang Ini
Kumpulan Kisah Inspiratif dan Islami
Kirimkan saran dan komentar Anda melalui email: infosajada.id@gmail.com atau rumahberkah05@gmail.com