Anies: Nanti yang Ngomong Satu Putaran, Enggak Masuk Putaran Kedua

Menurut Anies, wacana Pilpres 2024, satu putaran berpotensi mengembosi demokrasi.

Republika/Eva Rianti
Capres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan saat berkampanye akbar di GOR Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).
Rep: Eva Rianti Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden (capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, menanggapi ihwal banyaknya pihak yang menggaungkan Pilpres 2024 bakal berjalan satu putaran untuk lebih menghemat sekaligus lebih menciptakan kedamaian. Anies tidak sependapat dengan hal itu dan meminta siapan pun agar tidak mendahului kehendak rakyat. 

Baca Juga


"Pemilu itu bukan soal sekadar murah dan mahal. Ya kalau negaranya kecil, biaya pemilunya otomatis kecil, kalau negaranya seperti Indonesia nomor empat terbesar di dunia demokrasi nomor tiga terbesar, otomatis anggarannya menjadi besar," kata Anies di acara 'Desak Anies' di Purwokerto, dikutip dari Jakarta, Kamis (25/1/2024). 

Meski begitu, kata Anies, berdasarkan sepengetahuannya, anggaran yang dikeluarkan negara untuk Pemilu 2024 sebenarnya hanya sebagian kecil dari total APBN. Alokasinya sekitar Rp27 triliun atau sekitar 0,80 persen dari total APBN Rp 3.300 triliun. 

"Jadi Rp 27 triliun untuk menentukan arah republik ini. Jangan sampai sekarang dipaksakan satu putaran, habis itu tidak ada putaran sekali pun," kata Anies.

Eks gubernur DKI Jakarta itu menyebut konsep one man one vote mesti dipertahankan dibanding konsep one man one vote one time. "Nanti kita bergerak, sekarang dicoba dikurangi putarannya besok bisa-bisa idenya udahlah enggak usah ada putaran-putaran, perpanjangan-perpanjangan saja. Betul tidak?" tutur Anies.

Dia berpandangan, kemauan kontestasi pemilu satu putaran yang digaungkan segelintir pihak, berpotensi mengembosi demokrasi. Selain itu, menurut Anies, wacana tersebut cenderung mendahului keinginan rakyat. 

"Jangan mendahului kemauan rakyat, oke. Nanti yang ngomong satu putaran  tahu-tahu enggak masuk putaran kedua. Jadi, jangan pernah ojo nggege mongso (jangan terburu-buru)," kata eks mendikbud tersebur.

Sebelumnya, sejumlah pihak menggaungkan pilpres satu putaran demi menghemat anggaran negara. Di antaranya Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid hingga eks menteri perdagangan (mendag), Muhammad Lutfi. Keduanya sepakat, Pilpres 2024 berjalan satu putaran akan menghemat anggaran negara dan mencegah terjadinya perpecahan di masyarakat.

"Kalau sekali putaran sangat menjadikan efektivitas. Ini membuat semuanya lebih baik," kata Lutfi ketika ditemui Republika.co.id usai dirinya jadi pembicara dalam acara yang digelar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Selasa (23/1/2024) malam WIB.

Setidaknya, kata Lutfi, ada dua manfaat yang bisa didapat apabila pilpres berjalan satu putaran. Pertama, anggaran negara bisa dihemat. TKN Prabowo-Gibran diketahui sudah menghitung estimasi biaya pilpres putaran kedua, yakni Rp 27 triliun.

"Ini menjadi sebuah efisiensi bagi pemerintahan. Ongkos (pelaksanaan Pilpres 2024) jadi lebih murah," kata mendag era Presiden SBY dan Jokowi itu. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler