PLN Pasok Listrik ke Smelter Tambang di Kalsel
PLN menyadari kehadiran listrik menjadi faktor penting bagi aktivitas industri.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) sebesar 24,5 Mega Volt Ampere (MVA) dengan PT Pelsart Tambang Kencana (PT PTK) Cluster Tarjun di Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kolaborasi ini dalam rangka mendukung hilirisasi sektor industri mineral di tanah air.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN mendukung penuh langkah pemerintah mendorong hilirisasi industri mineral melalui penyediaan listrik yang andal dengan harga yang kompetitif. Menurutnya, hilirisasi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan nilai komoditas mineral dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"PLN menyadari kehadiran listrik menjadi faktor penting bagi aktivitas industri. Terutama untuk hilirisasi industri mineral yang membutuhkan listrik dengan daya besar dan andal," ungkap Darmawan.
Darmawan memaparkan, kolaborasi antara PLN dengan PT PTK telah sesuai dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 301.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang Rencana Pengelolaan Mineral dan Batubara Nasional (RPMBN) Tahun 2022-2027. Suplai listrik PLN ke tambang emas milik PT PTK ini sekaligus menjadikannya pelanggan tegangan menengah terbesar yang ada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Para pelaku industri bisa fokus pada bisnis inti perusahaan. PLN siap memastikan kebutuhan listrik untuk bisnis para pelaku usaha,” ujar Darmawan.
General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin mengatakan, pihaknya optimis listrik PLN akan membantu memangkas biaya operasional tambang emas PT PTK. Sehingga hal ini bisa dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan produksinya.
“Kami selalu mencari terobosan dan solusi agar pelaku industri mudah berinvestasi di Kalimantan, yang tentu akan berdampak pada tersedianya lapangan pekerjaan. PLN siap menyediakan listrik kepada para investor berapa pun kebutuhannya,” lanjutnya.
Dirinya juga menekankan bahwa infrastuktur kelistrikan PLN di Kalimantan saat ini sangat siap mememenuhi kebutuhan industri mineral. Tercatat, kemampuan daya pasok terkini sistem kelistrikan Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara adalah 1.764 Megawatt (MW) dengan cadangan sebesar 260 MW.
Tak berhenti di situ, PLN juga melakukan penambahan pembangkit baru setiap tahunnya dengan memanfaatkan sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan seperti tenaga surya, angin, dan juga air. "Ini tentu sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan industri-industri di Kalimantan," ujar Joharifin.
Hendra Setiawan selaku Direktur PT PTK sangat mengapresiasi langkah tanggap PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik untuk PT PTK. Pihaknya yakin kehadiran listrik PLN sangat membantu operasional tambang emas seluas 62.500 hektar tersebut menjadi lebih ekonomis.
“Terima kasih kami ucapkan kepada PLN. Listrik dari PLN ini tentu akan memberikan keuntungan tersendiri bagi operasional usaha kami, sebab banyak biaya operasi yang terpangkas,” kata Hendra.