Kalimat Thayyibah dan Waktu yang Tepat Membacanya 

Kalimat Thayyibah merupakan dzikir yang harus diulang-ulang.

Republika
Berdoa (ilustrasi)
Rep: Fuji Eka Permana Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalimat thayyibah secara bahasa adalah perkataan yang baik. Dalam agama Islam, kalimat thayyibah adalah setiap ucapan yang mengandung kebenaran dan kebajikan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta mengandung  aneka perbuatan ma'ruf dan pencegahan dari perbuatan mungkar.

Baca Juga


Dengan membaca kalimat thayyibah, membuat orang yang membacanya senantiasa ingat kepada Allah SWT. Kalimat thayyibah juga jika diucapkan akan mendapat pahala dari Allah SWT.

Di antara kalimat thayyibah itu adalah Bismillahirrahmanirrahim (Basmalah), A’uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim (Ta'awudz), Subhanallah (Tasbih), Alhamdulillah (Tahmid), Allaahu akbar (Takbir), Laa ilaaha illallah (Tahlil), Astaghfirullah (Istighfar), Laa haula walaa quwwata illa billah (Hauqalah), Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarokaatuh (Salam).

Pertama, basmalah biasanya diucapkan ketika memulai suatu amal dan aktivitas. Misalnya ketika hendak makan, minum, belajar, bekerja, berkarya, melangkahkan kaki ke suatu tempat dan setiap memulai sesuatu yang baik bisa diawali dengan mengucapkan Basmalah.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Kedua, Ta'awudz biasanya dibaca ketika hendak membaca Alquran. Ta'awudz juga bisa dibaca ketika meminta perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan.

أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

A’uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Ketiga, Tasbih biasanya dibaca ketika seseorang heran terhadap suatu sikap atau ketika melihat maupun mendengar sesuatu yang tidak pantas bagi Allah SWT. Namun boleh juga diucapkan ketika kagum atau takjub terhadap segala sesuatu ciptaan Allah SWT. Tasbih juga biasa dibaca setelah sholat lima waktu. Tasbih juga bisa dibaca kapan saja sebagai upaya mengingat dan memuji Allah setiap saat.  

سُبْحَانَ اللَّهِ

Subhanallah

Maha Suci Allah 

Keempat, Tahmid biasanya dibaca untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Kalimat Tahmid biasa diucapkan ketika mendapat nikmat, rezeki, hal-hal yang disukai, dan selamat dari suatu musibah. Tahmid biasa dibaca setelah sholat lima waktu. Tahmid juga bisa dibaca kapan saja sebagai upaya mengingat dan memuji Allah setiap saat.  

الْحَمْدُ لِلَّهِ

Alhamdulillah

Segala puji bagi Allah

Kelima, Takbir biasanya dibaca ketika melihat tanda kebesaran dan keagungan Allah SWT. Tasbih, Tahmid dan Takbir juga menjadi zikir rutin Rasulullah setelah sholat. Takbir biasa dibaca setelah sholat lima waktu. Takbir juga bisa dibaca kapan saja sebagai upaya mengingat dan memuji Allah setiap saat. 

اَللَّهُ أَكْبَرُ

Allahu akbar

Allah Maha Besar

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Keenam, Tahlil dibaca untuk menegaskan tauhid, hanya beribadah kepada Allah SWT. Seseorang yang masuk Islam, ia harus membaca syahadat yang berisi kalimat tahlil. Tahlil juga untuk mentalqin orang yang hendak meninggal (sakaratul maut). Mentalqin juga dapat diartikan membimbing orang yang sedang sakaratul maut membaca Laa ilaaha illallah (Tahlil). 

Tahlil biasa dibaca setelah sholat lima waktu. Tahlil juga bisa dibaca kapan saja sebagai upaya mengingat dan memuji Allah setiap saat. 

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Laa ilaaha illallah

Tiada Tuhan selain Allah 

Ketujuh, Istighfar biasanya dibaca ketika kita melakukan kesalahan atau telah berbuat dosa. Istighfar juga menjadi zikir yang dibaca pada pagi dan petang, zikir setelah sholat.  

Istighfar juga bisa dibaca kapan saja sebagai upaya memperbanyak membaca Istigfar setiap hari. Hal ini disunnahkan Nabi Muhammad SAW yang dalam riwayat dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW membaca Istighfar tidak kurang dari 70 kali dalam sehari, ada juga pendapat yang mengatakan 100 kali dalam sehari. 

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ

Astaghfirullahal ‘adhiim

Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung 

Kedelapan, Hauqalah biasa diucapkan ketika seseorang menghadapi tantangan, ujian dan kesulitan atau sesuatu yang berat dalam kehidupannya. Bahkan ketika diserukan menuju sholat dan kemenangan dalam adzan, jawabannya adalah kalimat hauqalah. 

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Laa haula walaa quwwata illa billah

Tiada daya dan kekuatan selain dari Allah 

Kesembilan, Salam biasanya dibaca ketika bertemu dengan sesama Muslim. Kalimat ini juga diucapkan ketika mengakhiri sholat. Salam juga biasanya ditulis untuk mengawali surat di masa belum ada smartphone. Sekarang Salam bisa digunakan untuk mengawali telepon dan mengirim pesan teks kepada sesama Muslim. 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarokaatuh 

 

Semoga Allah limpahkan keselamatan, rahmat dan berkah-Nya kepada kalian

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler