Bantah Menghina Presiden, Butet Mengaku Hanya Bertanya Siapa yang Ngintili Ganjar

Butet dilaporkan ke polisi oleh sejumlah orang yang mengaku relawan Jokowi.

Republika/Nico Kurnia jati
Butet Kertaradjasa,
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budaya Butet Kartaredjasa membantah jika dikatakan bahwa ia menghina Presiden Jokowi. Ia mengaku saat  itu hanya bertanya kepada peserta kampanye terkait siapa yang 'ngintili' (ikuti) kampanye Ganjar.  

"Kata binatang yang mana? Wedhus? nek ngintil itu siapa? Kan saya cuma bertanya pada khalayak. Yang ngintil siapa? 'Wedhus' berarti kan yang tukang ngintil wedhus. Tafsir aja. apa saya sebut nama Jokowi? Saya bilang ngintil kok," ungkapnya. 
 
Butet juga menanggapi soal pantun yang juga dipersoalkan relawan Jokowi. Ia mengakui bahwa pantun tersebut sudah ia siapkan sebelumnya. Adapun narasi yang ia sampaikan sebelum membaca pantun diakuinya hal itu  disampaikan secara spontan. Ia menyampaikan apa yang ia sampaikan merupakan bentuk kecintaan terhadap Presiden Jokowi.
 
"Anda tahu semua ini (saya) Jokower sejak 2014 tahu kan. Pendukung pembela membantu Pak Jokowi. Ini ujungnya jutaan orang kena prank, ditipu. Ini orang yang mencintai, menyayangi Jokowi dan mengingatkan Jokowi. Diingatkan secara sopan secara halus nggak mau dengeri. Alus nggak iso ya rodo kasar setitik. Justru karena saya itu menyayangi Jokowi maka saya mengkritik, mengingatkan," ucapnya. 
 
 

Ia mengaku siap jika dipanggil oleh pihak kepolisian. Laporan terhadap dirinya juga sekaligus untuk membuktikan netralitas kepolisian.
 
"Hari ini kita akan membuktikan tentang Polrinya. Saya akan dikenai pasal apa. Pasal ITE yang lentur pasal karet tergantung siapa yang menafsirkan? Jadi di sini kita akan membuktikan melihat netralitas kepolisian..polisinya netral atau tidak," ujarnya. 
Baca Juga



"Andaikan saya ditangkap polisi bahkan kemudian di penjara lho itu malah proses pembusukan dari apa yang dilakukan Pak Jokowi. Membusukkan demokrasi. Dan itu rakyat pasti marah," imbuhnya. 

 
Sejumlah relawan Jokowi mendatangi Mapolda DIY Senin (30/1/2024) siang. Mereka melaporkan Butet yang diduga melakukan ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi.  

"Hari ini kita melaporkan dugaan hate speech ujaran kebencian yang dilakukan Butet Kartaredjasa pada saat acara tanggal 28 Januari kemarin di Alun-Alun Wates Kulon Progo," kata Ketua Projo DIY Aris Widihartato di Mapolda DIY, Selasa (30/1/2024). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler