Turki Bekuk Sembilan Orang yang Diduga Jual Informasi ke Mossad

Tersangka menjual informasi tersebut kepada Mossad melalui detektif swasta.

EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Bendera Turki. Sebanyak sembilan orang tersangka ditangkap di Istanbul dan Izmir, Turki dengan tuduhan memberi informasi ke agen badan intelijen Israel, Mossad.
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kepolisian Turki telah menangkap sembilan orang yang diduga memberikan informasi ke agen badan intelijen Israel, Mossad. Belum diketahui informasi apa yang diberikan kepada agen Mossad tersebut.

Menurut beberapa sumber yang dikutip kantor berita Turki, Anadolu Agency, Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) dan Direktorat Jenderal Keamanan Turki melakukan operasi gabungan di Istanbul dan provinsi barat Izmir untuk menangkap para tersangka. Dalam operasi serentak tersebut, polisi menangkap tujuh dari sembilan tersangka yang dicari dengan surat perintah.

Baca Juga


"Dua di antaranya ditangkap lebih dulu," kata Anadolu Agency dalam laporannya, Jumat (2/2/2024).

Berdasarkan investigasi oleh Kepala Kejaksaan Istanbul, terungkap bahwa kesembilan tersangka menjual informasi tersebut kepada Mossad melalui detektif swasta. Belum ada informasi resmi tentang latar belakang identitas dari kesembilan pelaku yang telah dibekuk.

Badan intelijen Israel melakukan aktivitas seperti mengumpulkan informasi biografi, pengintaian, investigasi, dokumentasi foto-video, pelacakan langsung, dan menempatkan alat pelacak terhadap sasarannya. MIT mengorganisir operasi terhadap detektif swasta dan staf taktis Mossad pada Desember 2022. Sebanyak 68 orang ditangkap sebagai hasil dari operasi tersebut.

Pada Senin (29/1/2024) lalu, Iran mengeksekusi mati empat warganya yang diyakini telah menjadi agen Mossad. Semua yang dieksekusi adalah pria dan bernama Mohsen Mazloum, Pejman Fatehi, Vafa Azarbar, serta Hajir Faramarzi.

Kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA), mengungkapkan, keempat pria tersebut ditangkap pada pertengahan 2022. Mereka dibekuk karena diduga merencanakan pengeboman sebuah pabrik di kota Najafabad yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan Iran.

"(Mereka) dihukum karena membentuk dan mengelola kelompok teroris dengan tujuan mengganggu keamanan negara dan dijatuhi hukuman mati pada September (tahun) lalu karena kerja sama spionase yang mendukung rezim Israel," kata IRNA dalam laporannya.

Pada Desember 2023, Iran telah mengeksekusi mati empat orang yang diduga memiliki hubungan dengan Mossad. Pada Desember 2022, Iran juga pernah menggantung empat orang setelah dinyatakan bersalah karena bekerja dengan intelijen Israel tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler