Mengapa Muslim Ucapkan Insya Allah Saat Janjian? Ini Penjelasan Prof Quraish Shihab

Sebagai makhluk sosial, seseorang akan selalu berhubungan dengan pihak lain.

Reuters/Olivia Harris
Ilustrasi Muslimah
Rep: Rahmat Fajar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda mendengar seseorang sering mengucapkan kalimat "Insya Allah" dalam setiap ajakan untuk bertemu? Pernahkah Anda mendengar orang mengucapkan kalimat "Insya Allah" setiap akan menentukan janji?

Jawabannya ya, kemungkinan besar kita sering mendengarnya, apalagi jika hidup di negara dengan mayoritas berpenduduk beragama Islam.

Baca Juga



Mengapa "Insya Allah" selalu diucapkan oleh Muslim saat akan membuat janji atau mendapatkan tawaran berjumpa? Seberapa penting "Insya Allah" harus diucapkan oleh seorang Muslim?

Ahli tafsir Alquran Prof Quraish Shihab dalam bukunya Mutiara Hati Mengenal Hakikat Iman, Islam dan Ihsan mengakatan kalimat tersebut untuk menunjukkan manusia tidak mempunyai kekuatan. Sebagai makhluk sosial, seseorang akan selalu berhubungan dan terikat dengan pihak lain. Sehingga rencana yang direncanakan oleh seseorang bisa saja batal.

Prof Qurasih mengatakan manusia tidak mempunyai kemampuan bisa terlepas dari pihak lain, apalagi Allah SWT. Sebagai makhluk sosial, rencana bisa tidak terwujud karena faktor pihak lain. Maka dari itu, hanya Allah SWT yang bisa menghimpun semuanya guna mewujudkannya.

"Sebab, faktor, 'illat dan sebagainya, apapun namanya tidak lepas dari kendali, izin dan kehendak Allah SWT," kata Prof Quraish.

Itu sebabnya, menurut Prof Quraish, dianjurkan agar mengucapkan "Insya Allah" dalam setiap merencanakan sesuatu. Dengan begitu diyakini seseorang akan mendapatkan kekuatan melebihi kekuatan semula.

Prof Quraish mengatakan jika...

Prof Quraish mengatakan jika berhasil mewujudkan rencananya, maka bersyukurlah. Sebaliknya, apabila gagal jangan berputus asa.

Allah SWT Maha Kuasa. Dia yang mengatur segala yang ada di alam ini beserta isinya. Atas izin-Nya, segala rencana manusia akan berjalan. Kendati demikian, manusia harus tetap berusaha sebelum menyerahkan diri keputusan di tangan Allah.

Ada banyak firman Allah yang menunjukkan ke Mahakuasaan-Nya, seperti dalam Surah Yasiin ayat 82:

اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

Innamā amruhū iżā arāda syai'an ay yaqūla lahū kun fa yakūn(u).

Artinya: "Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah (sesuatu) itu."

Tafsir tahlili dalam Quran Kemenag menjelaskan tentang ayat ini. Ayat ini menunjukkan salah satu Maha Kuasa Allah dalam menciptakan sesuatu. Dia dengan mudahnya menciptakan suatu makhluk dengan hanya berfirman "Jadilah".

Dengan begitu, maka Allah juga bisa dengan mudah membatalkan janji seseorang untuk bertemu dengan orang lain dengan hadirnya berbagai faktor. Sebaliknya, Allah dengan kuasa-Nya dapat memuluskan niat seseorang melaksanakan niatnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler