LPS: Rasio Gagal Bayar Masih Terjaga

Salah satunya karena permintaan domestik yang tetap kuat dan kinerja investasi solid.

Prayogi/Republika
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Rep: Rahayu Subekti Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Lana Soelistianingsih menyatakan, di tengah ketidakpastian global yang terus terjadi, perekonomian nasional masih tetap terjaga. Salah satunya karena permintaan domestik yang tetap kuat dan kinerja investasi yang solid.

Baca Juga


“Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,04 persen pada kuartal IV 2023 dan 5,05 persen secara full year pada 2023. Capaian ini merupakan salah satu yang terbaik di antara negara-negara G20 lainnya," kata Lana dalam acara Bloomberg Technoz Economic Forum, dihelat di Jakarta pada Rabu (7/2/2024).

Lana menuturkan, ekonomi Indonesia pada 2024 diperkirakan juga masih akan tumbuh positif di atas lima persen dengan baseline sekitar 5,12 persen. Menurut dia, kinerja positif perekonomian Indonesia ini didukung oleh kinerja perbankan yang tetap solid.

Dia menambahkan, intermediasi perbankan berjalan dengan baik yang ditopang oleh permodalan yang tebal dan rasio gagal bayar yang terjaga. “Intermediasi perbankan terus tumbuh positif, per Desember 2023 kredit tumbuh 10,38 persen secara tahunan sementara DPK tumbuh 3,73 persen secara tahunan," ungkap Lana.

Di sisi lain, Lana mengungkapkan per Desember 2023 NPL bruto berada pada level yang terkendali sebesar 2,19 persen. Selain itu, permodalan bank tetap kuat dengan CAR sebesar 27,69 persen.

Lana menekankan, industri perbankan Indonesia saat ini tumbuh solid yang ditopang oleh permodalan yang tebal. Dia memastikan, LPS akan senantiasa menjaga kepercayaan nasabah melalui pelaksanaan tugas dan fungsi LPS, serta melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Dengan semakin banyak masyarakat yang memahami peran dan fungsi LPS, maka risiko terjadinya bank run akan dapat diminimalisir,” tutur Lana. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler