Risiko Kena Kanker Turun Setelah 10 Tahun Konsisten Berhenti Merokok
Orang yang berhenti merokok secara total punya risiko lebih rendah terkena kanker.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para perokok mungkin merasa sangsi mengenai dampak dari keputusan berhenti merokok terhadap pengurangan risiko kanker. Nyatanya, sebuah studi telah berhasil menunjukkan keterkaitan tersebut, yang terbukti terjadi dalam jangka panjang.
Dikutip dari laman Medical Xpress, Kamis (8/2/2024), penurunan risiko kanker terlihat setelah 10 tahun pada orang yang secara konsisten berhenti merokok. Hal itu dipaparkan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan secara online di JAMA Network Open.
Penulis studi adalah Eunjung Park dari National Cancer Center Graduate School of Cancer Science and Policy di Goyang, Korea Selatan. Park dan rekan-rekannya meneliti perjalanan waktu risiko kanker menurut periode yang telah berlalu sejak berhenti merokok.
Untuk mendapatkan hasil penelitian, dilakukan metode studi kohort retrospektif yang melibatkan 2.974.820 orang peserta. Semua peserta merupakan warga Korea Selatan dan berusia 30 tahun ke atas. Para peneliti mengonfirmasi 196.829 kasus kanker selama masa tindak lanjut rata-rata 13,4 tahun.
Orang yang berhenti merokok secara total mempunyai risiko lebih rendah terkena kanker dibandingkan dengan orang yang terus-menerus merokok. Rasio bahaya masing-masing 0,83 untuk semua lokasi kanker, dan 0,58, 0,73, 0,86, dan 0,80 untuk kanker paru-paru, kanker hati, kanker lambung, dan kanker kolorektum.
Risiko kanker awalnya sedikit meningkat dalam rentang 10 tahun setelah berhenti dibandingkan terus merokok, tapi kemudian menurun seiring berjalannya waktu. Setelah 15 tahun atau lebih, penurunan risikonya mencapai 50 persen dibandingkan dengan orang yang terus merokok.
Para peneliti mendapati bahwa risiko kanker paru-paru menurun tiga tahun lebih awal dibandingkan jenis kanker lainnya, dan terlihat penurunan yang relatif lebih besar. Penurunan risiko kanker paru-paru yang lebih besar terlihat pada orang yang berhenti merokok sebelum usia 50 tahun, dibandingkan dengan orang yang berusia 50 tahun atau lebih (rasio bahayanya masing-masing 0,43 dan 0,61).
"Temuan kami menekankan pentingnya mendorong orang-orang untuk berhenti merokok, mengingatkan pentingnya menawarkan dukungan dan sumber daya yang tepat untuk berhenti merokok secara berkelanjutan, dan mendorong penghentian merokok pada usia dini untuk mengurangi risiko kanker," ujar para penulis dalam studi.