Tampil di Hajatan Rakyat Solo, Putri Penyair Widji Thukul Tagih Janji Jokowi

Kasus penghilangan Widji Thukul hingga saat ini belum beres.

Republika/Alfian Choir
Putri Widji Thukul, Fitri Nhanti Wani menagih janji Presiden Jokowi soal kasus hilangnya ayahnya Widji Thukul di acara hajatan rakyat di Benteng Vastenburg, Kota Solo, Sabtu (10/2/2024).
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Aktivis politik Butet Kartaredjasa bersama Fitri Nganti Wani, putri penyair Widji Thukul, korban penculikan 1998 tampil bersama di Hajatan Rakyat atau kampanye hari terakhir pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Benteng Vastenburg, Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024)

"Solo memang sangat bersejarah, Solo yang menumbangkan Orde Baru. Persekutuan PPP dan PDI Waktu itu kekuatan yang dahsyat dari Solo, maka aku datang ke sini dengan cinta. Bahkan dari Solo lahir seorang penyair besar yang menjadi martir lahirnya demokrasi di Indonesia, Sahabatku, Widji Thukul yang diculik. Dan, yang menculik mencapreskan," kata Butet di lokasi.

Baca Juga


"Sampai hari tidak tahu kita di mana kuburnya kalau memang sudah meninggal bagaimana nasibnya kita tidak tahu," kata Butet melanjutkan.

Setelah itu, Butet memanggil putri Widji Thukul bernama Nganthi Wani, untuk menyampaikan sepatah atau dua patah kata di hadapan ribuan pendukung pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo- Mahfud MD yang memadati kawasan Benteng Vastenberg.

Nganthi yang mengenakan kebaya merah marun juga sempat mengungkapkan janji Presiden Jokowi kepada ibunya atau istri Widji Thukul pada 2014. Sayangnya, janji tersebut tak kunjung terwujud hingga tahun ini.

"Kasus penghilangan Widji Thukul hingga saat ini belum beres bahkan hingga ibundanya Sipon Dyah wafat. Tapi sampai sekarang kami masih mengingat janji yang pernah diucapkan papak Presiden Jokowi, perihal Widji Thukul harus ketemu, kasus harus bisa selesai, dan harus bisa ditemukan hidup ataupun mati," kata Fitri.

Menurut Fitri, janji Jokowi tersebut diketahui dari momen yang direkam oleh wartawan sewaktu masih masa kampanye ditanya kedekatannya hubungan dengan keluarga Widji Thukul. "Beliau berkata istrinya adalah kawan baik saya, dan anak anaknya adalah kawan baik saya dan tentu kasus Widji harus diselesaikan dan harus ketemu baik hidup atau mati," katanya.

Fitri bacakan puisi Widji Tukul...

Kemudian, Fitri membacakan puisi karya Sang Ayah, berjudul ‘Peringatan’.

Jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa

kalau rakyat sembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar
bila rakyat tidak berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam

apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata: lawan!

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler