PLN Indonesia Power Kejar Bauran EBT Lewat Cofiring PLTU Adipala
Cofiring akselerasi energi terbarukan dengan minimum investasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN Indonesia Power terus mengejar target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) melalui program pencampuran bahan bakar (cofiring) batu bara dengan biomassa di PLTU Adipala, Cilacap, Jawa Tengah.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan cofiring menjadi salah satu green booster dalam program percepatan peningkatan energi terbarukan dengan minimum investasi sebab menggunakan fasilitas yang sudah ada. PLN Indonesia Power terus lakukan manuver untuk mencapai target bauran EBT di 2025.
"Kami juga jalankan program cofiring yang dijadikan sebagai salah satu green booster dalam program percepatan peningkatan energi terbarukan," kata Edwin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
PLTU Adipala telah mendapatkan Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas penggunaan limbah racik uang kertas (LRUK) terbanyak yaitu 100 ton sebagai substitusi energi primer.
Dalam kunjungannya ke PLTU Adipala, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar mengungkapkan PLTU Adipala telah melakukan inovasi dengan memanfaatkan berbagai sumber biomassa mulai dari kayu hasil serbuk gergaji hingga LRUK, yang sejalan dengan program pemerintah menurunkan emisi.
Menurut dia, pemanfaatan LRUK merupakan terobosan baru dan pasokannya pun terjamin. Sebab berdasarkan data Bank Indonesia, dalam satu tahun ada 6.000 ton LRUK.
"Cofiring dengan limbah uang kertas ini pertama kali dan cukup sustain, karena ada 6.000 ton per tahun. Mudah-mudahan menjadi alternatif biomassa yang akan memenuhi cofiring PLTU Adipala," ujarnya.
Saat ini, PLTU Adipala terus menaikkan target tonase dan kWh hijau untuk cofiring. Oleh dari itu, diperlukan tambahan material bahan bakar dari berbagai jenis biomassa, salah satunya LRUK yang bekerja sama dengan Bank Indonesia Purwokerto sejak 2023.
Nilai kalor LRUK cukup tinggi, yaitu 3.901 kkal/kg (ar) atau lebih tinggi dari sawdust 2.500 kkal/kg (ar), sehingga dalam setahun dihasilkan energi 21.679.027,3 Mkal atau 25.201,9 MWh.