Rafah Digempur, Mark Ruffalo Kembali Serukan Gencatan Senjata
Mark Rufallo tak henti menyuarakan desakan gencatan senjata di Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Avengers Mark Ruffalo kembali menunjukkan dukungannya untuk Palestina. Saat menghadiri acara penghargaan Directors Guild of America alias DGA Awards di Beverly Hills, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (10/2/2024), dia mengenakan pin di kerahnya yang mewakili bunga lili perdamaian sekaligus simbol Artists for Ceasefire.
Dilansir Deadline, Selasa (13/2/2024), Ruffalo mengatakan bahwa Artists for Ceasefire menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza, Palestina. Dia menyebut ada 1.200 warga Israel yang tewas, sementara 27 ribu warga Palestina gugur sejak 7 Oktober 2023.
"Kami memahami bahwa pengeboman ini tidak berhasil, kami tidak akan melakukan pengeboman untuk mencapai perdamaian, dan yang kami katakan hanyalah, apa salahnya memberikan kesempatan pada gencatan senjata? Kita mempunyai satu juta pengungsi di perbatasan Rafah saat ini yang sedang menantikan gelombang pengeboman lagi, dan kita mempunyai 400 ribu orang yang mati kelaparan saat ini, tanpa ada bantuan kemanusiaan yang bisa masuk ke sana," kata Ruffalo yang tenar sebagai pemeran Hulk.
"Jadi kami meminta para pemimpin dunia, terutama Presiden AS Joe Biden, untuk menuntut gencatan senjata, gencatan senjata yang abadi, dan memberikan peluang perdamaian daripada hanya terus melakukan pengeboman, peningkatan kekerasan, dan apa yang akan segera menjadi perang regional yang akan menyeret Amerika ke dalamnya," ujar aktor kelahiran tahun 1967 ini.
Ruffalo menjelaskan bahwa dia memang tidak berniat membuat pernyataan selama upacara penghargaan itu. Sebab, acara malam tersebut benar-benar didedikasikan untuk sutradara film Poor Things Yorgos Lanthimos.
Ruffalo mempersembahkan Feature Film Nomination kepada Lanthimos. Dalam Poor Things karya Lanthimos, Rufallo berperan sebagai Duncan Wedderburn, karakter komedi yang membawa Bella yang diperankan Emma Stone pergi dengan kapal pesiar, sebelum menemukan kepribadiannya yang tidak dapat ditahan dan benar-benar terduga.
Sebelumnya, lebih dari 100 figur publik Hollywood bergabung menyerukan gencatan senjata konflik Israel-Palestina. Seruan ini didukung oleh Oxfam America dan ActionAid USA.
Selain Ruffalo, para seniman itu di antaranya adalah Andrew Garfield, Atsuko Okatsuka, Bella dan Gigi Hadid, Bradley Cooper, Bonnie Wright, Channing Tatum, Diplo, Florence Pugh, Dua Lipa, Drake, Joe Alwyn, Jenna Ortega, Kirsten Dunst, Hasan Minhaj, Milla Jovovich, dan Rupi Kaur. Ada juga Ben Affleck, Brian Cox, Cate Blanchett, Jennifer Lopez, Joaquin Phoenix, John Cusack, Kristen Stewart, Rachel McAdams, dan masih banyak lagi.
Bella Hadid dan kawan-kawan membuat seruan tertulis yang ditujukan kepada Biden. Di paragraf pertama, mereka menuliskan, "Presiden Biden yang terhormat, kami berkumpul sebagai seniman dan advokat, namun yang paling penting adalah sebagai manusia yang menyaksikan hilangnya banyak nyawa dan kengerian yang terjadi di Israel dan Palestina".
Mereka kemudian meminta Biden dan Kongres AS menyerukan segera deeskalasi dan gencatan senjata di Gaza dan Israel sebelum ada korban jiwa lagi. Menurut seruan tertulis tersebut yang ada di laman artists4ceasefire.org, lebih dari 5.000 orang telah terbunuh dalam satu setengah pekan terakhir, jumlah yang diketahui oleh siapa pun yang mempunyai hati nurani adalah sebuah bencana besar.
Dikutip dari laman artists4ceasefire, Senin (30/10/2023), para seniman ini meyakini semua kehidupan adalah suci, tidak peduli agama atau etnis manusianya. Mereka juga mengutuk pembunuhan warga sipil Palestina dan Israel.
"Kami mendesak pemerintahan Anda, Kongres, dan semua pemimpin dunia untuk menghormati semua nyawa di Tanah Suci dan menyerukan serta memfasilitasi gencatan senjata tanpa penundaan—diakhirinya pengeboman di Gaza, dan pembebasan sandera secara aman. Setengah dari dua juta penduduk Gaza adalah anak-anak, dan lebih dari dua pertiganya adalah pengungsi dan keturunan mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka. Bantuan kemanusiaan harus diberikan kepada mereka," tulis kelompok Artists4Ceasefire.
Figur publik tersebut meyakini bahwa AS dapat memainkan peran diplomatik yang penting dalam mengakhiri penderitaan tersebut. Mereka juga menyuarakan pendapat kepada Kongres AS, UNICEF, Doctors Without Borders, Komite Internasional Palang Merah, dan banyak pihak lainnya.
"Menyelamatkan nyawa adalah keharusan moral. Hal ini sejalan dengan pernyataan UNICEF, 'Kasih sayang—dan hukum internasional—harus berlaku'," kata Artists4Ceasefire.