Waketum MUI: KPU Jangan Curang Jika tak Ingin Dimurkai Allah
Jika KPU berlaku adil akan mendapat pahala yang besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas mengingatkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) berhati-hati dalam menghitung surat suara. Sebagaimana telah disebutkan dalam surat Al-Muthaffifin, mereka yang berbuat curang akan diancam dengan murka Allah.
“Di dalam Alquran ada sebuah surah namanya surah Al-Muthaffifin yang berarti orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. Dalam surah tersebut Tuhan sudah menjanjikan ancaman berupa kebinasaan kepada mereka-mereka yang telah melakukannya,” kata Buya Anwar, dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (14/2/2024).
Buya Anwar menjelaskan, bahwa dari beberapa ayat dalam surah Al-Muthaffifin ada sebuah pesan yang dapat disimpulkan, bahwa melakukan tindak kecurangan di dalam menakar dan menimbang serta menghitung segala sesuatu yang terkait dengan kegiatan muamalah (hubungan antar sesama) merupakan salah satu dosa besar di sisi Allah, karena mereka selain telah berkhianat kepada dirinya juga telah berkhianat kepada Allah dan kepada orang lain.
“Dan salah satu yang akan kita timbang dan kita ukur serta hitung dalam Pemilu (Pilpres dan Pileg) ini adalah jumlah suara rakyat yang didapat oleh pasangan calon Presiden dan wakil Presiden dan atau individu serta partai yang maju dalam pemilihan legislatif,” ujar Buya.
Dalam Undang-Undang telah disebutkan, tugas untuk melaksanakan pemilu tersebut merupakan tanggung jawab dari KPU dan aparatnya. Untuk itu sebagai orang yang beragama, kita perlu mengingatkan kepada KPU dan para aparatnya bahwa apa yang mereka lakukan tersebut merupakan sebuah perbuatan yang luhur dan mulia, dimana dia tidak hanya berdimensi duniawiyah saja tapi juga berdimensi ukhrowiyah.
“Artinya bila mereka berbuat baik dan benar maka tentu mereka akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah. Tetapi bila mereka berbuat curang dan berlaku tidak adil di dalam menghitung dan menimbang suara yang masuk, maka ingatlah Tuhan telah mengancam orang yang melakukan hal demikian dengan ancaman yang luar biasa hebat dan beratnya,” tutur Buya.
“Allah akan memasukkan mereka ke dalam neraka wail yaitu satu lembah yang sangat curam yang terdapat di dalam neraka. Oleh karena itu kepada saudara-saudara yang ada di KPU dan kepada aparat yang mendukungnya jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak patut, tidak wajar dan tidak terpuji tersebut, karena sudah pasti orang-orang dan para pihak yang terlibat dalam praktek kecurangan tersebut nanti di hari akhir akan menjadi orang yang merugi, karena mereka selain telah membawa dosa juga nanti akan diambil pahala kebajikannya oleh orang-orang yang sudah dia curangi dan zhalimi tersebut sebagai ganti dari tindak kecurangan yang telah dia perbuat,” kata Buya Anwar.
Untuk itu berhati-hatilah dalam menyelenggarakan pemilihan umum dan penghitungan suara ini. Prinsip yang harus dipegang sebagai orang yang beragama adalah kita jangan sampai menjual akhirat kita untuk kepentingan dunia ini. Oleh karena itu jangan biarkan pikiran dan perasaan serta tangan dan kaki kita untuk melangkah dan melakukan dosa karena bila itu yang kita lakukan, maka neraka jahim tentu nanti sudah pasti akan menganga menyambut kedatangan orang-orang yang berdosa yang telah mengabaikan peringatan-peringatan dari Tuhannya.
“Untuk itu kepada KPU kita ingatkan bahwa sebagai orang yang telah dipercaya untuk melaksanakan Pemilu maka ketahuilah bahwa segala perbuatan curang yang kita lakukan semua itu tercatat dan tidak terlepas dari tilikan Allah. Untuk itu waspada dan berhati-hatilah,” tegas Buya mengingatkan.