Jokowi: Negara Lain tak Ada yang Beri Bansos Pangan Seperti Indonesia

Presiden Jokowi bersyukur APBN masih cukup memberi bantuan beras ke masyarakat.

Dok Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Istana
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, negara lain tak ada yang memberikan bantuan pangan berupa beras seperti yang dilakukan Indonesia selama ini. Bantuan pangan itu, kata dia, diberikan pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat menghadapi kenaikan harga beras.


"Tetapi tetap ini (beras) kan membantu kita, iya kan. Itulah fungsinya negara, membantu kalau ada apa, kenaikan harga beras. Kalau di negara lain kan enggak ada bantuan pangan beras seperti yang kita miliki," kata Jokowi di Gudang Bulog Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024).

Dia pun bersyukur, kondisi APBN masih cukup untuk memberikan bantuan pangan beras kepada masyarakat. "Untung APBN kita mampu memberikan ya," ujar Jokowi.

Eks gubernur DKI tersebut kemudian menjelaskan bahwa saat ini seluruh dunia tengah menghadapi krisis pangan. Sehingga harga beras pun mengalami kenaikan.

"Bapak ibu sekalian jadi di seluruh dunia, saat ini sedang terjadi yang namanya krisis pangan. Jadi harga beras, yang namanya harga beras juga naik," ujar Jokowi.

Namun di Indonesia, pemerintah masih membantu dan meringankan beban rakyatnya dengan menyalurkan bantuan pangan beras sebesar 10 kg. Jokowi menyampaikan, bantuan beras akan diberikan hingga pertengahan 2024.

"Jadi yang 10 kg sudah diterima semuanya? Bulan Januari sudah terima? Februari hari ini terima. Nanti Maret, April, Mei, Juni," kata Jokowi.

Setelah Juni, bantuan pangan tersebut rencananya akan dilanjutkan kembali sesuai kemampuan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Menurut Jokowi, pemerintah akan menghitung kemampuan anggaran terlebih dahulu.

"Nanti kita lihat di APBN. Kalau pemerintah punya kemampuan akan dilanjutkan lagi ke bulan berikutnya. Tapi janji saya yang sampai Juni dulu," ucap Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler