Kemenko Marves: Investasi di Toba Melebihi Rp 8 Triliun Dalam 5 Tahun
Pemerintah membangun jalan tol dan 13 pelabuhan baru di sekitar Danau Toba.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo Manuhutu mengatakan bahwa investasi di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara lebih dari Rp 8 triliun dalam kurun waktu 5–6 tahun terakhir.
“Investasi pemerintah lebih dari Rp8 triliun selama 5–6 tahun terakhir,” ujar Odo dalam konferensi pers di Kantor Pusat InJourney, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Berbagai investasi tersebut berkontribusi dalam pembangunan sejumlah infrastruktur yang menunjang Danau Toba sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas. Pada 7–8 tahun lalu, kata Odo, hanya terdapat satu bandara di Medan, Sumatra Utara.
Saat ini, kata dia, sudah terdapat bandara di Silangit, Sumatra Utara, serta pada akhir tahun 2024 akan ada pembukaan bandara di Sibisa, Sumatra Utara.
Selain itu, Odo juga memaparkan bahwa pemerintah membangun jalan tol dan 13 pelabuhan baru di sekitar Danau Toba. “Selain kami investasi di berbagai infrastruktur, yang penting adalah pelatihan terhadap masyarakat di Danau Toba mengenai hospitality,” kata Odo.
Odo menjelaskan bahwa infrastruktur dasar, seperti jalan dan bandara memang penting. Akan tetapi, menurut dia, yang lebih penting adalah soft infrastructure seperti masyarakat yang lebih ramah.
“Seperti kalau kita ke Jogja atau Bali. Itu (pelatihan hospitality) butuh waktu,” kata Odo.
Ketika menanamkan investasi sedemikian banyak, ujar Odo melanjutkan, penting untuk mendapatkan return on investment (ROI) bagi pemerintah. Adapun salah satu langkah untuk memperoleh ROI, yakni melalui penyelenggaraan event.
“Event ini, pertama menaikkan branding, kedua mendorong traffic,” ucap dia.
Kedua hal tersebut, menurut Odo, akan menimbulkan dampak ekonomi yang kuat, sebagaimana yang terjadi di Danau Toba dalam perhelatan F1 Powerboat 2023 lalu.
Odo mengatakan bahwa para wisatawan tidak hanya datang memenuhi hotel-hotel yang tersedia, tetapi juga bermalam di rumah masyarakat dengan harga yang ditentukan oleh masing-masing pemilik kediaman.
“Artinya, masyarakat juga memperoleh manfaat dari kegiatan ini, dan harapannya adalah kegiatan ini terus dilakukan secara berkelanjutan sampai 10 tahun ke depan,” kata Odo.
Pada Rabu (7/2), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penyelenggaraan F1 Powerboat Danau Toba pada 2023 memberi dampak ekonomi mencapai Rp1,68 triliun dan berhasil mendatangkan sekitar 100 ribu wisatawan.
Luhut meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam menyukseskan perhelatan kedua F1 Powerboat Danau Toba, yang akan diselenggarakan pada 2-3 Maret 2024.
“Saya berharap kita semua untuk bahu-membahu, bekerja dalam teamwork, kita tidak bekerja sendiri untuk bisa menyukseskan ini,” kata Luhut.