Tiga Film Blockbuster yang Genap Berusia 20 Tahun pada 2024
Ada banyak film yang dirilis pada 2004, namun tak semuanya berhasil masuk box office.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki tahun 2024, artinya deretan sinema yang dirilis pada 2004 sudah berusia dua dekade. Bagi penikmat film yang dahulu menonton langsung di bioskop, maka sudah bisa ditebak bahwa usianya tak lagi dikatakan belia.
Sebenarnya, ada banyak sekali film yang dirilis pada 2004, tetapi tak semuanya mendominasi box office atau mendapat tempat khusus dalam sejarah film. Berikut tiga judul film yang cukup mengemuka di tahun tersebut, dikutip dari laman NME, Selasa (20/2/2024).
1. Harry Potter and The Prisoner of Azkaban
Dari keseluruhan serinya, setiap judul film Harry Potter punya sutradara berbeda. Menariknya, setiap sineas itu dibebaskan mewarnai sinema dengan ciri khasnya. Sutradara Alfonso Cuarón kebagian mengarahkan film ketiga, yang dirilis tepat 20 tahun yang lalu.
Cuarón memasukkan banyak "kegelapan" dalam film ini, menggeser waralaba itu lebih jauh ke kedalaman sekolah sihir Hogwarts dan mengeksplorasi kejahatan dunia sihir. Penonton Harry Potter and The Prisoner of Azkaban mungkin akan terbayang Dementor yang mengerikan.
2. Spider-Man 2
Sering disebut-sebut sebagai salah satu film superhero terhebat, Spider-Man 2 menghadirkan aktor Tobey Maguire sebagai Peter Parker alias Spider-Man. Pemeran lainnya, yakni Kirsten Dunst sebagai Mary-Jane dan Alfred Molina sebagai Doctor Octopus.
Aspek CGI di Spider-Man 2 terlihat baik-baik saja meski ditonton 20 tahun setelah perilisan awalnya, tapi tetap saja bergantung pada perspektif penontonnya. Keseruan yang dihadirkan sutradara Sam Raimi benar-benar bisa dirasakan penonton melalui berbagai aksi di layar.
3. The Bourne Supremacy
Sekuel dari The Bourne Identity ini melanjutkan kisah Jason Bourne (Matt Damon), mantan agen CIA yang menderita amnesia psikogenik. Sutradara Paul Greengrass mengarahkan film The Bourne Supremacy, menggantikan Doug Liman di film sebelumnya.
Alih-alih memakai tripod, Greengrass sering memilih kamera genggam yang memberikan lebih banyak energi kinetik. Paranoia, kenangan, dan penyesalan larut bersama-sama dalam cerita, dengan cara yang terkadang membingungkan, namun menegangkan.