IHSG Ditutup Menguat Seiring Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga

PBOC memangkas suku bunga pinjaman lima tahun sebesar 25 basis poin (bps).

Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (20/2/2024) sore, ditutup menguat seiring People Bank of China (PBOC) menurunkan tingkat suku bunga acuannya.

IHSG ditutup menguat 55,90 poin atau 0,77 persen ke posisi 7.325,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 12,58 poin atau 1,26 persen ke posisi 1.010,86.

“Pasar juga mempertimbangkan langkah stimulus moneter China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari mancanegara, People Bank of China (PBOC) memangkas suku bunga pinjaman lima tahun sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,95 persen, yang akan memberikan dukungan stimulus terhadap perekonomian.

Dengan demikian, akan membantu menstabilkan kepercayaan, mendorong investasi dan konsumsi, serta membantu mendukung perkembangan pasar real estate.

Kemudian, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan merilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC Minutes) pada Kamis (22/02), yang diharapkan bisa menjadi petunjuk bagi pasar mengenai kebijakan The Fed ke depan.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) pada Selasa (20/02) dan Rabu (21/02) pekan ini menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menentukan keputusan suku bunga acuannya, yang diperkirakan akan di tahan level 6 persen.

Selain itu, pasar juga menantikan perkembangan dinamika politik pasca Pemilihan Presiden (Pilpres), dimana terbuka ruang strategi koalisi.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang meningkat sebesar 0,95 persen, diikuti sektor industri dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 0,79 persen dan 0,60 persen.

Sedangkan empat sektor turun yaitu sektor barang konsumen non primer turun paling dalam minus sebesar 0,98 persen, diikuti sektor energi dan sektor teknologi yang masing-masing yang turun sebesar 0,63 persen dan 0,39 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AHAP, ALII, TNCA, NICE, dan IOTF. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SURI, AYAM, CUAN, WIDI, dan BAIK.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.340.051 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,50 miliar lembar saham senilai Rp10,80 triliun. Sebanyak 274 saham naik, 245 saham menurun, dan 243 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 106,79 poin atau 0,28 persen ke 38,363,60, indeks Hang Seng menguat 91,89 poin atau 0,57 persen ke 16.247,51, indeks Shanghai menguat 12,19 poin atau 0,42 persen ke 2.922,73, dan indeks Straits Times menguat 18,15 poin atau 0,56 persen ke 3.244,06.

Baca Juga


sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler