Waktu Terbaik Memotong Kuku, Urutannya, dan Bolehkah Wanita Memanjangkannya

Memotong kuku dianjurkan dengan alat yang tajam.

pxhere
Orang Junub tidak Boleh Memotong Kuku dan Rambut Rontok? (Ilustrasi)
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memotong kuku merupakan salah satu cara menjaga kebersihan anggota tubuh. Selain untuk menjaga kebersihan dan mempercantik penampilan, memotong kuku juga mencegah penyakit-penyakit yang bersumber dari kotoran-kotoran yang nenempel di bawah kuku.

Dikutip dari buku Islam yang Mudah karya Alias Othman, hukum memotong kuku jari tangan dan kaki adalah sunnah bagi laki-laki dan perempuan. Hikmahnya adalah menghilangkan kekotoran yang berada di bawah kuku, terutama bagi mereka yang beristinjak menggunakan tangan bagi menyuci najis yang mungkin tertinggal di bawah kuku. Najis yang tertinggal meski pun sedikit, ia tetap menghalangi wudhu seseorang dan sholatnya menjadi tidak sah.

Memotong kuku dianjurkan dengan alat yang tajam. Sedangkan memotong kuku dengan gigi adalah makruh.

Baca Juga


Urutan Memotong Kuku

Urutan memotong kuku diawali dengan tangan kanan kemudian tangan kiri, selanjutnya kaki kanan lalu kaki kiri. Menurut Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya berkata, “Sebaiknya diawali dari jari telunjuk kemudian jari tengah, jari manis, jari kelingking, dan diakhiri dengan ibu jari.”

Bolehkah Wanita Memanjangkan Kuku?

Menurut Prof Abdul Karim Zaidan dalam kitab Al Mufassal Fi Ahkam al Mar’ah, wanita dilarang memanjangkan kuku. Alasannya, perbuatan menyimpan kuku adalah bercanggah dengan sunnah Rasulullah.

Selain itu, ia juga mengundang kemudaratan...

Selain itu, ia juga mengundang kemudaratan dan kekotoran. Menurut kaidah syarak, perkara ataupun benda yang memudaratkan mestilah dihapuskan, caranya adalah dengan memotong kuku.

Sedangkan mengenai kapan waktu terbaik memotong kuku, menurut Prof Zaidan tidak ditentukan, ia bergantung pada keperluan individu. Namun demikian, ia tidak boleh dibiarkan melebihi empat puluh hari sebagaimana yang diperintahkan oleh Nabi saw.

Anas bin Malik menyatakan mereka diberi masa bagi menipiskan misai, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan tidak melebihi empat puluh hari. Sedangkan menurut Imam Bukhari, Rasulullah suka memotong kuku pada hari Jumaat. Lalu, menurut Imam Syafie dan pengikutnya, menganjurkan agar umat Islam memotong kuku pada Jumat.

Dalam kitab Fatawa al-Hindiyah disebutkan, yang terbaik bagi individu memotong kuku, menipiskan misai, mencukur bulu kemaluan dan membersihkan badannya sekali dalam seminggu. Sekiranya tidak mampu, dia perlu melakukannya sekali dalam lima belas hari, dia tidak dimaafkan membiarkannya melewati empat puluh hari.

Sebaik-baiknya kuku, bulu ataupun rambut yang sudah dipotong agar dikubur. Sekiranya dibiarkan begitu saja, itu tidak menjadi kesalahan, tetapi makruh membuangnya dalam kamar dan kamar mandi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler