Bagaimana Proses Terjadinya Puting Beliung atau Tornado?

Angin puting beliung merupakan fenomena cuaca yang mengerikan dengan daya rusak besar

Zhang via AP
In this frame taken from a video, debris scatters in the sky after a tornado swept through houses in Suqian city in eastern China
Rep: Santi Sopia Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyataka fenomena angin di Rancaekek Bandung, Jawa Barat pada Rabu (21/2/2024), adalah small tornado atau tornado kecil. BMKG juga mencata fenomena angin puting beliung telah terjadi beberapa kali di wilayah Bandung.

Baca Juga


Angin puting beliung merupakan fenomena cuaca yang mengerikan dengan daya rusak besar. Fenomena itu bisa menumbangkan pohon, merobohkan atap rumah, dan mengangkat mobil ke udara. 

Angin puting beliung juga merupakan fenomena misterius yang cukup sulit diprediksi, karena datangnya bisa dari mana saja dan menuju ke mana pun. Bagaimana tornado terbentuk?

Menurut laman Rainviewer, angin puting beliung terbentuk di tanah datar. Di zona seperti itu, lapisan bawah udara menghangat dari bumi yang hangat, tetapi di atas bumi, udaranya tetap dingin. Udara hangat dan lembap di permukaan tanah yang bertemu dengan udara dingin dan kering di ketinggian, dapat menyebabkan pergeseran atau perubahan kecepatan dan arah angin yang cepat.

"Ketika dua massa udara bertemu, udara dingin lebih berat daripada udara hangat sehingga tenggelam dengan kuat. Sebaliknya, udara hangat naik dengan cepat dari permukaan tanah. Gerakan ini awalnya menimbulkan awan petir. Selain itu timbul arus udara vertikal yang diameternya mencapai sekitar 6 mil," demikian dikutip Kamis (22/2/2024).

Jika beberapa awan petir bergabung, maka membentuk supercell. Apabila angin di ketinggian bertiup dari arah yang berbeda dengan angin di darat, maka akan timbul pusaran. 

Ruang udara hangat yang naik dan berputar dengan keras menciptakan hisapan yang kuat. Itu mempunyai kekuatan untuk merusak atap rumah atau bahkan mengangkat mobil. Jika tornado menghantam air, juga dapat mengangkat tetesan air dan memutarnya. Itu sebabnya kadang-kadang disebut puting beliung.

Puting beliung lebih sering terjadi di....

 

 

Puting beliung lebih sering terjadi di garis lintang tropis. Berbeda dengan tornado klasik, puting beliung berlangsung selama 15-30 menit dan diameternya jauh lebih kecil. Itu bergerak dan berputar dua atau tiga kali lebih lambat, dan tidak disertai angin kencang. 

Meskipun puting beliung biasanya terjadi di garis lintang tropis, namun puting beliung juga muncul di garis lintang sedang. Fenomena itu sering terjadi di pantai barat Eropa, Kepulauan Inggris, dan di beberapa wilayah Mediterania. Puting beliung tidak hanya terjadi di perairan asin saja. Banyak yang dapat terbentuk di danau dan sungai, misalnya di Great Lakes.

Salah satu sifat tornado yang paling penting dan menarik adalah keterbatasan ruang yang tajam dengan adanya dinding padat yang hampir mulus. Tidak ada formasi atmosfer lain yang memiliki batas tajam seperti itu, kecuali petir, yang bergerak lebih cepat. Alasan munculnya batas tajam mungkin karena kecepatan yang luar biasa tinggi. 

Mengangkat dan membawa benda berat menunjukkan bahwa kecepatan periferal di dalam corong berubah dengan cepat dan signifikan. Bagian bawah corong dapat berputar lebih cepat dari bagian atas dan mengangkat benda berat, tetapi ketinggian pengangkatan tidak melebihi satu mil. Semakin tinggi, putarannya semakin lambat. Benda-benda besar terlempar dari corong dan jatuh.

Sementara itu, menurut laman Weather, faktor utama atmosfer yang menyebabkan potensi tornado adalah ketidakstabilan, udara hangat lembab di dekat tanah, dengan udara kering yang lebih dingin di atas dan adanya pergeseran angin. Ada perubahan kecepatan dan/atau arah angin seiring dengan ketinggian. Massa udara yang tidak stabil mendorong berkembangnya arus ke atas yang kuat, sementara pergeseran angin akan semakin meningkatkan kekuatan arus ke atas, dan mendorong rotasi yang menghasilkan tornado.

Tornado memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Mayoritas puting beliung yang terjadi tergolong puting beliung lemah. Biasanya tornado lemah hanya berlangsung beberapa menit dan memiliki kecepatan angin 100 mph atau kurang. 

Beberapa tornado semakin intensif dan menjadi kuat atau ganas. Tornado yang kuat berlangsung selama dua puluh menit atau lebih dan mungkin memiliki kecepatan angin hingga 320 km/jam. Sedangkan tornado yang dahsyat dapat berlangsung selama lebih dari satu jam dengan kecepatan angin antara 200 dan 300 mph, namun ini jarang terjadi.

Cara agar masyarakat tetap aman....

Cara agar masyarakat tetap aman adalah tidak mengabaikan peringatan tornado. Aplikasi RainViewer dapat melacak peringatan tersebut dan mengirimkan peringatan langsung ke ponsel cerdas. Tornado juga dapat dilacak pada peta radar bawaan aplikasi.

Peta RainViewer menunjukkan tornado sebagai area kecil berwarna merah muda yang dikelilingi oleh area biru yang lebih besar. Jika tinggal di daerah yang kondisi cuacanya mendukung terjadinya angin puting beliung, harap jangan mengabaikan peringatan dan segera bergegas ke tempat perlindungan terdekat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler