Naskah Khutbah Jumat: Saatnya Introspeksi Diri
Waktu adalah komposisi penting dalam kehidupan kita.
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Farrel Amrullaah, Siswa Kelas XI Broadcasting SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Jamaah Jumat yang Berbahagia
Alhamdulillah, senandung puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa di jagat semesta raya. Dialah yang telah memberikan percik-percik nikmat kepada kita semua, utamanya nikmat kesehatan. Walhasil pada siang hari ini, kita dapat menunaikan ibadah wajib Shalat Jumat di masjid penuh kemuliaan ini.
Shalawat dan salam marilah kita curahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Nabi akhir zaman yang telah memberikan keteladanan luar biasa. Diharapkan kita sebagai umat beriman dapat mempraktikkannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Semoga hidup kita jauh lebih bermakna dan berwarna. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Jamaah Jumat yang Berbahagia
Tak terasa waktu dengan berjalan sangat cepat. Mendadak tahun baru lagi, rasanya baru saja kita memasuki tahun baru. Kini tahun 2024, tahun 2023 kita gulung dengan lembaran-lembaran penuh dengan kenangan pahit dan manis. Semuanya mengandung banyak pelajaran yang dari situ kemudian dapat menjadi spirit memasuki tahun baru 2024 ini dengan penuh optimisme.
Tahun lama telah berlalu. Kita saatnya kita melangkah lebih maju untuk melakukan hal-hal yang lebih baik daripada tahun yang lalu. Tahun baru memberikan napas dan semangat baru untuk menciptakan iklim kehidupan yang positif. Meninggalkan jejak kehidupan negatif sebagai penghambat meraih masa depan yang cerah dan mencerahkan.
Dalam momentum tahun baru ini, ada kalanya kita sejenak berintrospeksi diri. Yakni merenung atas kiprah yang telah dijalani selama setahun sebelumnya. Introspeksi diri sebagai wujud menilai diri atas kekurangan, kesalahan, dan kegagalan kita di dalam menjalani kehidupan.
Introspeksi diri sebagai kiprah bermeditasi spiritual menembus langit makrifat untuk mendeteksi derap langkah hidup yang menjadi titik penting dari seluruh dimensi yang ada. Terkadang, kita telah berbuat sesuatu, namun hal itu belum sesuai dengan harapan yang diinginkan. Maka, introspeksi diri diberlakukan.
Selanjutnya...
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Qs al-Hasyr [59]: 18).
Jamaah Jumat yang Berbahagia
Dalam konteks introspeksi diri, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan secara saksama. Pertama, memanfaatkan waktu.
Waktu adalah komposisi penting dalam kehidupan kita. Karena waktu kita dapat mengatur rangkaian kegiatan sehari-hari. Contohnya mulai dari sekolah, bekerja, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Seseorang yang telah melakukan introspeksi diri pasti dirinya akan menjadi manusia yang mampu memanfaatkan waktu.
وَالْعَصْرِ(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3
Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap di atas kesabaran.” (Qs. Al-’Ashr [103]: 1-3).
Kedua, bersyukur. Bersyukur merupakan sebuah ungkapan rasa atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Kita bisa merasakan sampai hari ini, nikmat Allah tidak pernah terputus dari hidup kita. Salah satu nikmat terbesar pemberiaan dari Allah yang harus kita syukuri adalah kesehatan.
Sejenak kita berintrospeksi diri, seandainya nikmat sehat ini tercerabut dari diri kita, apa yang terjadi? Tentu tubuh merasakan sakit yang membuat kita tidak bersemangat beraktivitas.
Selanjutnya...
Bagi Anda yang sampai sekarang masih merasakan kesehatan, maka Anda wajib sekali untuk bersyukur. Karena banyak manusia yang tidak mau bersyukur setelah Allah mewujudkan permohonan yang dipinta dalam doanya.
“Hanya saja kebanyakan umat manusia tidak bersyukur (kepada-Nya),” (Qs Ghafir [40]: 61). Sekali lagi, jika Anda bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah, maka Anda akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah Kedua
Jamaah Jumat yang Berbahagia
Dalam momentum memperingati tahun baru 2024 ini, sekali lagi marilah kita berintrospeksi diri. Setidaknya dua hal di atas tadi.
Hanya dengan cara itulah, kita akan mengubah kehidupan dari temaram menjadi penuh warna lagi mencerahkan. Semoga awal tahun baru ini pelbagai impian kita dapat terwujud secara nyata, tidak jauh panggang dari api.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْن وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Sumber: Majalah SM 02 Tahun 2024
Artikel ini telah tayang di suaramuhammadiyah.id dengan judul Khutbah Jumat: Saatnya Introspeksi Diri