Polandia Lirik Cangkang Sawit Kalbar untuk Sumber Energi Terbarukan
Polandia mendengar Kalbar merupakan penghasil cangkang sawit yang cukup besar.
REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Perwakilan Kedutaan Besar Republik Polandia saat berkunjung ke Pelabuhan Dwikora Pontianak menyatakan sangat tertarik akan cangkang sawit di Kalimantan Barat (Kalbar) untuk dijadikan sumber bahan baku energi terbarukan di negaranya.
"Kedutaan Polandia telah berkunjung ke Kalbar dan melihat aktivitas pelabuhan. Mereka tertarik akan potensi cangkang sawit untuk bahan baku energi terbarukan," kata General Manager Pelindo II Pontianak, Hambar Wiyadi di Pontianak, Sabtu (24/2/2024).
Ia menjelaskan dari sisi pelabuhan untuk aktivitas ekspor ke berbagai negara sangat siap terutama melalui Terminal Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah. "Untuk Pelabuhan Dwikora tidak bisa bersandar oleh kapal besar karena dangkal. Namun Pelabuhan Kijing sangat memungkinkan kedalaman mencapai 16 meter," kata dia.
Deputy Head of Mission, Kedutaan Besar Republik Polandia Piotr Firlus mengatakan, sejauh ini Polandia mendapatkan sumber energi seperti batu bara yang berasal dari Indonesia yaitu Kalimantan dan Sumatera. Kemudian saat ini sedang dilakukan penjajakan sumber energi yang ramah lingkungan seperti cangkang sawit.
“Kami melihat dan mendengar bahwa Kalbar merupakan penghasil cangkang sawit yang cukup besar. Kalbar memiliki pelabuhan baru yang cukup besar dan dapat menampung kapal-kapal besar. Sehingga ini adalah potensi besar untuk dapat saling bersinergi," kata dia.
Firlus menjelaskan, Republik Polandia merupakan salah satu negara yang berada di Eropa tengah. Adanya perang Rusia dengan Ukraina berdampak pada kebutuhan pasokan sumber energi, baik untuk industri maupun rumah tangga.
Polandia memiliki suhu yang ekstrem saat musim dingin, sehingga membutuhkan banyak pasokan energi untuk kebutuhan masyarakat. "Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Polandia masih ada sedikit kebergantungan, dimana kegiatan ekspor impor dalam memenuhi kebutuhan penduduk Polandia kebanyakan masih melalui Pelabuhan Rotterdam Belanda karena di sana adalah pusatnya transshipment untuk kapal-kapal besar dan pusat industri energi," kata dia menjelaskan.