Erdogan Berulang Tahun Hari Ini, Turki Siapkan ‘Kado’ di Sidang ICJ

Erdogan sering melontarkan hujatan atas aksi biadab Israel terhadap Palestina.

EPA-EFE/REMKO DE WAAL
Sidang Mahkamah Internasional (ICJ).
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Recep Tayyip Erdogan berulang tahun ke-70 pada Senin (26/2/2024) ini. Di hari kelahiran presidennya tersebut, Turki giliran menyampaikan oral statement (pernyataan lisan) di Mahkamah Internasional (ICJ/International Court of Justice) mengenai pendudukan illegal Israel atas Palestina.


ICJ telah menggelar sidang hearing sejak Senin (19/2/2024) pekan lalu dengan memanggil 52 negara anggota PBB dan tiga lembaga internasional. Pada Senin ini, sidang yang digelar di Den Haag, Belanda memasuki hari terakhir dengan memanggil lima negara dan tiga lembaga internasional.

Seperti dikutip situs resmi ICJ, Turki mendapat jadwal sidang sesi pertama pada pukul 10.00 waktu setempat. Delegasi Turki dipimpin langsung Wakil Menteri Luar Negeri Ahmet Yildiz yang akan membuat pernyataan lisan di Mahkamah Internasional.

Zambia dan Liga Negara Arab mendapat giliran berikutnya sebelum sidang dihentikan sementara untuk istirahat. Sidang dilanjutkan dengan giliran Uni Afrika, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Spanyol, Fiji dan terakhir Maladewa.

‘’Pada akhir proses ini, temuan hukum mengenai penindasan terhadap warga Palestina akan dipresentasikan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Oncu Keceli, seperti dikutip Anadolu.

Kecaman keras Turki terhadap penjajah Israel di Sidang ICJ hari ini bisa jadi ‘kado’ untuk ulang tahun sang presiden. Karena, Erdogan pun selama ini sering melontarkan hujatan pedas atas aksi biadab Israel terhadap Palestina.

Teranyar, Sabtu (24/2/2024) lalu, Erdogan mengkritik Israel saat memberi sambutan pada Sidang Luar Biasa Konferensi Menteri Informasi Islam di Istanbul yang melibatkan negara-negara anggota OKI. Erdoga menyebut negara zionis Israel dengan sebutan.....

Teranyar, Sabtu (24/2/2024) lalu, Erdogan mengkritik Israel saat memberi sambutan pada Sidang Luar Biasa Konferensi Menteri Informasi Islam di Istanbul yang melibatkan negara-negara anggota OKI. Erdoga menyebut negara zionis Israel dengan sebutan biadab.

‘’Kita harus memberitakan dan menyebarkan bukti kebiadaban Israel terhadap saudara-saudara kita di Gaza. Kita harus mencegah upaya Israel memutarbalikkan fakta. Itu adalah salah satu tugas terpenting kita,’’ ujar Erdogan, seperti dikutip yenisafak, kemarin.

Erdogan mengatakan Israel menggunakan segala cara untuk menutupi perang dan kejahatan mereka terhadap kemanusiaan. Negara apartheid Israel memanfaatkan pengaruhnya terhadap organisasi media global untuk melakukan propaganda dan memutarbalikkan fakta.

Erdogan menyebut media Barat telah berkontribusi terhadap ‘mesin propaganda’ Israel dengan pemberitaan bias mereka. Karena itu, Erdogan mengatakan negara-negara Muslim memiliki kewajiban untuk mencegah kebohongan Israel yang mengaburkan kebenaran.

Erdoga pun pernah membuat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merasa berang dan naik pitam. Karena, Erdogan menyebut Netanyahu.....

Erdoga pun pernah membuat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merasa berang dan naik pitam. Karena, Erdogan menyebut Netanyahu tidak berbeda dengan Adolf Hitler dan menyamakan serangan Israel di Gaza dengan perlakuan Nazi terhadap orang-orang Yahudi pada era Perang Dunia II.

"Mereka biasa berbicara buruk tentang Hitler. Apa bedanya Anda dengan Hitler? Mereka akan membuat kita merindukan Hitler. Apakah yang dilakukan Netanyahu ini kurang dari apa yang dilakukan Hitler? Sebenarnya tidak," kata Erdogan.

"Dia lebih mewah dari Hitler, dia mendapat dukungan dari Barat. Segala macam dukungan datang dari Amerika Serikat. Dan, apa yang mereka lakukan dengan semua dukungan itu? Mereka membunuh lebih dari 20.000 warga Gaza," ujarnya.

Lalu, pada 29 Desember 2023, Erdogan menyambut baik upaya Afrika Selatan yang menggugat Israel ke Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida di Gaza. Sumber diplomatik Turki, seperti dikutip middleeastmonitor, menyebut Erdogan saat itu langsung menghubungi Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, melalui panggilan telepon.

Erdogan mengatakan Turki menyambut baik kasus gugatan yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional untuk menghukum genosida di Palestina. ‘’Kami akan memastikan Israel dihukum di ICJ,’’ tegas Erdogan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler