Lord Jacob Rothschild Pendukung Setia Israel Tutup Usia, Ini Catatan Kiprahnya

Salah satu proyeknya yang paling menonjol adalah Terusan Suez.

AP Photo/Lindsey Wasson
(Ilustrasi) Bendera Israel.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu keturunan pendiri bank terbesar Yahudi, Lord Jacob Rothschild yang merupakan bankir dan filantropis meninggal dunia pada usia 87 tahun. Ia merupakan salah satu keturunan dari keluarga Rothschild , dinasti bankir Yahudi-Jerman berpengaruh dari Frankfurt.

Baca Juga


Anggota keluarga bankir Yahudi yang terkenal ini telah melanjutkan jejak Zionis Baron Edmond de Rothschild, yang membantu mendirikan negara Israel dan dikenal sebagai "HaNadiv HaYadua", yang berarti "pemberi dermawan". Sebagai pewaris, Jacob merupakan pendukung garis keras Israel dan komunitas Yahudi. 

Sebagai pendukung setia gerakan filantropis Israel dan Yahudi, ia menjadi ketua Yad Hanadiv, yayasan filantropi keluarga Rothschild di Israel.

Yayasannya tersebut, berperan besar dalam pembangunan Perpustakaan Nasional yang diresmikan pada Oktober 2023 lalu. Jacob juga memiliki peran penting dalam proyek pembangunan Mahkamah Agung di Yerusalem. Pasalnya, keseluruhan pembangunan didanai oleh Yad Hanadiv. Ia juga turut serta membangun Kampus Universitas Terbuka Raanana, dan Paviliun Pengunjung di Ramat Hanadiv di Zichron Yaakov.

Kepada media lokal Israel i24News, CEO Yad HaNadiv Yigal Mersel mengatakan, organisasinya sangat berduka atas meninggalnya Jacob. Menurut Yigal, Jacob adalah sosok yang sangat visioner dengan kemurahan hati dan pemikirannya yang maju telah mendorong pendirian sejumlah institusi dan inisiatif besar di Israel.

"Warisan Lord Rothschild tetap hidup dalam karya Yad HaNadiv, yang akan berlanjut hingga generasi mendatang," ujar Yigal.

Dikutip dari The Guardian, Jacob memulai karirnya di bank keluarga NM Rothschild & Sons sebelum keluar pada tahun 1980 untuk ikut mendirikan sejumlah perusahaan termasuk J Rothschild Assurance Group, sekarang St James's Place, bersama Sir Mark Weinberg. Jacob memegang sejumlah peran senior di London, termasuk wakil ketua BSkyB antara tahun 2003 dan 2008. 

Ia juga pernah menjadi ketua RIT Capital Partners, salah satu lembaga investasi terbesar yang tercatat di Bursa Efek London, dari tahun 1988 hingga 2019 yang juga mendukung berbagai perusahaan mulai dari dana lindung nilai hingga startup teknologi ramah lingkungan.

Tak hanya itu, ia juga aktif dalam bidang seni dan filantropi. Jacob diketahui pernah menjadi ketua pengawas Galeri Nasional antara tahun 1985 dan 1991 dan ketua National Heritage Memorial Fund antara tahun 1992 dan 1998, yang mengawasi distribusi hibah sebesar 1,2 miliar poundsterling (Rp 23,81 triliun) untuk warisan budaya.  

Selama ini, keluarga Rothschild juga melakukan investasi yang menguntungkan dan mengembangkan reputasi yang kuat dalam pengelolaan keuangan di seluruh Eropa. Mereka menjadi pionir dalam pengembangan keuangan internasional, dengan cabang di London, Paris, Wina, dan Napoli, selain di kota asal mereka, Frankfurt. 

Di sisi lain, Keluarga Rothschild masih mempertahankan jangkauan finansialnya hingga saat ini. Dana ini juga diinvestasikan dalam proyek-proyek infrastruktur besar seperti jembatan, terowongan, dan kereta api. Salah satu proyeknya yang paling menonjol adalah Terusan Suez. Kepentingan bisnis lainnya termasuk hotel, media, transportasi, dan anggur.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler