Allah Menjadi Cahaya Langit dan Bumi, Begini Penjelasannya

Allah menerangi alam semesta dengan kearifan-Nya.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ilustrasi ngaji Alquran.
Rep: mgrol151 Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran adalah pedoman dan petunjuk bagi umat Islam. Setiap umat Islam wajib membaca, mempelajari, dan mengamalkan Alquran dalam kehidupan sehari hari. Sebab, dalam Alquran banyak petunjuk yang diberikan oleh Allah kepada manusia agar bisa dipermudah menjalankan kehidupannya sehari-sehari.

Baca Juga


Seperti Surat an-Nur ayat 35 yang berbunyi:

ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ

Allāhu nụrus-samāwāti wal-arḍ

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi.

Berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir, Ali bin Abu Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas arti dari kalimat Allāhu nụrus-samāwāti wal-arḍ  yaitu Allah memberi petunjuk atau hidayah kepada penduduk langit dan bumi. 

Begitupun pendapat Ibnu Juraij mengatakan bahwa Mujahid dan Ibnu Abbas menjelaskan tentang firman Allah yang menerangkan bahwa Allah mengatur urusan langit dan bumi. Bagian dari langit dan bumi di antaranya bintang, matahari, dan bulan. 

Jika merujuk pada Tafsir Al-Muyassar dari Kementerian Agama Arab Saudi, menyebutkan Allah sebagai cahaya dan bumi yang mengatur urusan keduanya. Selain itu juga Allah memberikan petunjuk atau hidayah kepada setiap umatnya. 

Sebagai perumpamaan, Allah sebagai cahaya yang menerangi setiap perjalanan manusia dari mulai manusia pergi dari rumah hingga pulang kembali ke rumah. Sehingga setiap langkah yang dilewati akan dipermudah oleh Allah jika ia beriman dan mengikuti setiap perintah-Nya. 

Tetapi, keadaan tersebut akan berbanding terbalik jika setiap perjalanan yang dilalui seorang muslim tanpa cahaya dari Allah. Maka mereka akan berjalan dalam kegelapan seperti orang pada masa Jahilliyah. 

Selanjutnya, Ubay bin Ka’ab seorang ahli tafsir dari kalangan sahabat. Beliau menyampaikan makna dari Allāhu nụrus-samāwāti wal-arḍ  ialah orang mukmin, yang Allah jadikan pada orang mukmin itu iman dan Alquran di dalam hatinya. 

Maksudnya, iman dan Alquran sebagai cahaya atau petunjuk bagi setiap orang mukmin. Maknanya, setiap orang mukmin yang beriman memiliki akal yang sehat sehingga bisa memilih antara benar dan salah. 

Allah juga memberikan modal kepada umatnya yang disebut nurani, dalam bahasa arab diartikan sebagai dua cahaya, yakni cahaya akal dan cahaya nurani. 

Maka, pentingnya iman untuk seorang mukmin. Sebab terkadang seseorang yang sudah mempunyai iman atau cahaya nurani, tapi masih bisa terkalahkan oleh hawa nafsu. 

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muhammad Ibnu Ishaq di dalam Kitab as-Sirah disebutkan Rasulullah ketika disakiti oleh penduduk Thaif mengucapkan doa. Bunyinya:

أُعُوذُ بِنُورِ وَجْهِكَ الَّذِي أَشْرَقَتْ لَهُ الظُّلُمَاتُ، وَصَلُحَ عَلَيْهِ أَمْرُ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، أَنْ يَحِلَّ بِيَ غَضبك أَوْ يَنْزِلَ بِي سَخَطُك، لَكَ الْعُتْبَى حَتَّى تَرْضَى، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ"

Aku berlindung kepada cahaya Zat-Mu yang menyinari semua kegelapan, dan membuat baik urusan dunia dan akhirat, janganlah Engkau timpakan kepadaku murka-Mu, hanya kepada Engkaulah kami mengadu hingga Engkau ridha. Dan tiada daya dan upaya serta tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

Kemudian, ada juga riwayat dari Ibnu Abbas dalam Kitab Shahihain yang menyebutkan bahwa ketika Rasulullah bangun dalam tidurnya lalu mengerjakan sholat malam, dia mengucapkan:

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ قَيّم السموات وَالْأَرْضِ وَمِنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ نُورُ السموات وَالْأَرْضِ وَمِنْ فِيهِنَّ

Ya Allah, Engkau segala puji, Engkau adalah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada pada keduanya. Dan hanya bagi Engkaulah segala puji; Engkau adalah Yang Maha Mengatur langit dan bumi serta semua makhluk yang ada padanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler