Hari Ini Polisi Umumkan Tersangka Kasus Bully Binus School
Polisi akan mengumumkan tersangka dalam kasus bully di Binus School Serpong.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Tangerang Selatan bakal menggelar konferensi pers terkait kasus dugaan perundungan atau bulliying yang terjadi di Binus School Serpong, Tangerang Selatan. Nantinya penyidik akan mengumumkan nama tersangka dan menyampaikan hasil pemeriksaan kasus perundungan yang melibatkan anak artis tersebut.
"Insya Allah, Jumat (1 Maret 2024), kami sampaikan rilisnya nya. Penetapannya dan hasil pemeriksaan,” ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus saat dikonfirmasi.
Dalam kasus ini, setidaknya sudah ada 17 saksi yang diperiksa terkait kasus perundungan terhadap satu siswa Binus School Serpong. Saksi yang dperiksa tidak hanya dari siswa yang diduga terlibat kasus perundungan berujung kekerasan di sekitar sekolah. Tetapi penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap guru dari Binus School Serpong tersebut.
“Teknik pemeriksaan bertahap, bergantian,” katanya.
Sebelumnya, Penyidik Polres Tangerang Selatan telah menaikkan status kasus bulliying atau perundungan yang terjadi di Binus School Serpong ke tahap penyidikan. Keputusan itu diambil setelah penyidik melakukan gelar perkara pada Selasa (20/2/2024) kemarin dan menemukan unsur pidana pada kasus perundungan yang diduga melibatkan anak dari figur publik.
"Sudah naik ke tahap penyidikan," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi.
Namun demikian, kata Alvino, penyidik belum menemukan tersangka dalam kasus perundungan dengan kekerasan yang membuat korban harus dirawat di rumah sakit. Karena, hingga saat ini pihaknya masih terus mendalami untuk dapat menemukan dan menetapkan tersangka kasus tersebut.
“(Tersangka) belum, masih didalami,” kata Alvino.
Pertama kali kasus dugaan tindakan bullying di sekolah elit tersebut diinformasikan oleh akun X @bospurwa. Pengunggah mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang tergabung dalam kelompok “Geng Tai”.
Disebutnya, aksi perundungan terjadi di sebuah warung belakang sekolahan dan korban sendiri merupakan calon anggota geng yang tengah diuji, korban harus melakukan beberapa hal yang diminta oleh senior. Mulai dari membelikan makan hingga harus menerima ketika mendapat kekerasan fisik.
Kemudian korban yang belum diketahui identitasnya tersebut diikat di sebuah tiang, lalu dipukuli dengan menggunakan balok kayu. Diduga pada saat kejadian penganiayaan itu beberapa siswa lainnya diduga ikut menertawakan dan merekam aksi tersebut.
Beberapa pelaku yang diduga terlibat juga sudah dihukum pihak sekolah. Diduga salah satu pelaku merupakan anak artis tersebut masih didalami oleh penyidik.