Emisi CO2 dari Penggunaan Energi Global Catat Rekor Tertinggi pada 2023

Batu bara menyumbang lebih dari 65 persen peningkatan emisi pada 2023.

Antara/Zabur Karuru
Asap pabrik (Ilustrasi). Anjloknya penggunaan pembangkit listrik tenaga air secara global akibat kemarau menjadi salah satu faktor penyumbang kenaikan emisi CO2 tahun lalu.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Emisi karbon dari penggunaan energi secara global mencapai rekor tertinggi 37,4 miliar ton tahun lalu. Meski begitu, pertumbuhannya pada tahun itu lebih lambat daripada 2022 berkat meningkatnya penggunaan teknologi energi bersih.

"Emisi CO2 energi global meningkat 1,1 persen pada 2023, meningkat 410 juta ton (Mt) dan mencatat rekor tertinggi 37,4 miliar ton (Gt). Peningkatan ini (lebih rendah jika) dibandingkan dengan penambahan 490 Mt pada 2022 (1,3 persen)," kata Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan emisi tahunannya pada Jumat (1/3/2024).

Baca Juga


Batu bara menyumbang lebih dari 65 persen peningkatan emisi pada 2023, menurut laporan IEA. Diperkirakan, anjloknya penggunaan pembangkit listrik tenaga air secara global akibat kemarau menjadi salah satu faktor penyumbang kenaikan emisi CO2 tahun lalu, sehingga emisi bertambah 170 juta ton.

Pada saat yang sama, meluasnya penggunaan tenaga surya, tenaga angin, tenaga nuklir, pompa uap, dan kendaraan listrik ikut mencegah peningkatan penggunaan energi berbahan fosil. Alhasil, emisi dari energi perlahan-lahan berkurang, menurut IEA.

"Antara 2019 hingga 2023, total emisi dari energi meningkat sekitar 900 Mt. Tanpa penerapan lima teknologi energi bersih utama sejak 2019… pertumbuhan emisi mungkin akan naik tiga kali lipat," tulis laporan IEA.

Negara-negara dengan ekonomi terbesar mencatat penurunan drastis emisi CO2 tahun lalu hingga mencapai angka terendah dalam 50 tahun. Itu tercapai bahkan ketika produk domestik bruto (PDB) mereka meningkat.

Negara-negara tersebut plus China juga menyumbang 90 persen jumlah pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Mereka juga mencatat 95 persen penjualan kendaraan listrik pada 2023 secara global, menurut IEA.

sumber : Antara, Sputnik
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler