Cara Berpuasa yang Aman Bagi Pengidap Diabetes
Apa tanda yang perlu diwaspadai pengidap diabetes saat berpuasa?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengidap diabetes melitus (DM) perlu mempersiapkan diri sebelum menjalani puasa pada bulan Ramadhan. Jika tidak berhati-hati, mereka berisiko mengalami hipoglikemi, yakni turunnya kadar gula darah.
"Sebelum puasa, penyandang DM harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, yakni tekanan darah, gula darah puasa, gula darah dua jam sesudah makan, dan jika memungkinkan kadar gula per tiga bulan atau disebut HbA1c (Hemoglobin A1c)," kata praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Bagaimana jika hasil pemeriksaannya tidak normal? Dokter Ngabila menganjurkan agar pengidap diabetes berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penyesuaian terapi obat dan anjuran pola makan atau asupan kalori lebih lanjut.
"Selanjutnya, lakukan pemeriksaan kadar glukosa darah apabila muncul gejala yang tidak biasa, seperti gula darah turun terlalu tinggi (hipoglikemia) atau naik terlalu tinggi (hiperglikemia)," ujar dr Ngabila.
Selama berpuasa, lanjut dr Ngabila, ikuti penyesuaian dosis dan jadwal pemberian obat atau insulin sesuai anjuran dokter. Lalu, ketika waktu berpuasa tiba, pengidap diabetes sebaiknya menghindari makanan dengan karbohidrat berlebih, khususnya saat berbuka.
"Apalagi saat sahur karena akan memicu keadaan hipoglikemia yang cepat nantinya," kata dia.
Makanan saat berbuka, menurut dr Ngabila, dapat berupa buah-buahan. Kurma, pisang, melon, dan pepaya aman untuk jadi makanan berbuka puasa bagi pengidap diabetes.
"Setelah itu, konsumsi makan malam dan sahur dengan gizi seimbang, tinggi serat, sesuai konsep isi piringku Kementerian Kesehatan RI," jelas dia.
Konsep tersebut berarti setengah porsi sayur dan buah, setengah porsi karbohidrat, dan lauk tinggi protein hewani. Pastikan menu makanan Anda rendah gula, garam dan lemak.
"Pengidap diabetes dapat mengonsumsi makanan selingan yang tidak terlalu manis menjelang tidur," kata dia.
Lebih lanjut, dr Ngabila menyebut pengidap diabetes masih boleh berolahraga ringan selama puasa. Hindari aktivitas fisik dan latihan fisik yang berlebihan.
Selain itu, pengidap diabetes juga dianjurkan untuk sahur mendekati waktu imsak. Mereka juga diminta selalu berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya selama menjalankan ibadah puasa.
Lalu, apa tanda bahaya bagi pengidap diabetes saat berpuasa? Dokter Ngabila menjelaskan kadar gula darah menjadi indikatornya.
"Apabila hasil pemeriksaan kadar glukosa darah < 60 mg/dL atau meningkat > 300 mg/dL, puasa dapat dibatalkan," ujar dr Ngabila.