Ketua Bawaslu: Dugaan Penggelembungan Suara Bukan Hanya Terjadi pada PSI

Bawaslu mengaku menerima laporan dugaan penggelembungan suara parpol lain.

Republiika/Bayu Adji P
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, bahwa dugaan penggelembungan suara dalam Pemilu 2024 tidak hanya dialami Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menurut Bagja, pihaknya menerima laporan dugaan penggelembungan suara parpol lain yang perlu diklarifikasi.

Baca Juga


"Dan bukan hanya, mohon maaf, bukan hanya satu partai, ya, bukan hanya PSI gitu, tetapi banyak hal yang lain yang kemudian kami harus cek lagi di lapangan," kata Bagja di gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Sementara itu, Bagja mengatakan bahwa setiap laporan dugaan penggelembungan suara selalu ditelusuri oleh Bawaslu RI, termasuk oleh dirinya. "Kan saya memperhatikan betul ada media sosial yang di-send (dikirimkan) ke kami. Jadi langsung kami cek di teman-teman pengawas. Ada yang belum dijawab, ada. Kami tunggu ini," ujarnya.

Bagja lantas menyebut pihaknya selalu memverifikasi dugaan penggelembungan suara tersebut. "Kami cek di lapangan lagi. Dicek apakah benar demikian, tetapi dari beberapa video yang ada kami langsung sampel 1-2. Misalnya yang di Cianjur belum ada jawaban, itu belum ada jawaban dari teman-teman pengawas di Cianjur, nanti akan cek," tuturnya.

Adapun Bagja mengatakan bahwa bila terjadi penggelembungan suara dan tidak ada laporan dari jajarannya, artinya pengawas yang ditugaskan bermasalah.

"Kalau seandainya terjadi penggelembungan, berarti kan ada yang masif dilakukan, masih bunyi dalam pengawasan, seharusnya bunyi. Kalau enggak bunyi berarti pengawas kami yang bermasalah," katanya.


 

 

Merujuk data Sirekap KPU, "ledakan" atau lonjakan raihan suara secara drastis tak hanya didapatkan PSI di laman publikasi hasil real count sementara KPU. Kenaikan raihan suara signifikan dalam waktu pendek juga dialami Partai Gelora.

Hasil real count terhadap data dari 530.776 TPS per Senin (26/2/2023) pukul 06.00 WIB, menunjukkan PSI mendapatkan 2.001.493 suara atau 2,68 persen. Adapun Gelora meraih 762.283 suara atau 1,02 persen.

Lantas, hasil real count terhadap 541.260 TPS per Sabtu (2/3/2023) pukul 13.00 WIB menunjukkan bahwa PSI sudah mendulang 2.399.469 suara atau 3,13 persen. Gelora tercatat telah mengumpulkan 1.094.299 suara atau 1,43 persen.

Dari data tersebut tampak bahwa PSI mendapatkan tambahan 397.976 suara atau secara persentase bertambah 0,45 persen dalam enam hari terakhir. Sementara itu, Partai Gelora memperoleh tambahan 332.016 suara atau naik 0,41 persen.

Kenaikan raihan suara PSI dan Gelora jauh lebih tinggi dibanding partai-partai lain. PDIP sebagai partai peraih suara terbanyak, misalnya, tercatat 'hanya' bertambah 262.441 suara dalam enam hari terakhir. Sementara itu, partai-partai 'kecil' seperti Perindo, Hanura, PBB, dan Ummat mengalami penurunan suara dalam enam hari terakhir.

Hsil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024. - (Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler