Pemkab Sleman dan STAK Resmikan Hasil Program Bedah Rumah
Program Bedah Rumah itu menyasar warga di Dusun Tulung, Kalurahan Tamanmartani.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo meresmikan hasil program Sleman Peduli Bantuan Bedah Rumah di Dusun Tulung, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kamis (7/3/2024). Program tersebut merupakan hasil kolaborasi lintas komunitas Satuan Team Anti-Kriminalitas (STAK) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.
Peresmian hasil program Sleman Peduli Bantuan Bedah Rumah itu ditandai dengan penyerahan persetujuan bangunan gedung (PBG) rumah yang telah direnovasi oleh Bupati Sleman, yang didampingi ketua Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Sleman dan kepala Polresta Sleman.
Ketua STAK, Sigit Susanto, menjelaskan, program Sleman Peduli Bantuan Bedah Rumah ini merupakan inisiasi dari STAK, yang merupakan wadah lintas komunitas untuk melakukan program kepedulian masyarakat melalui kegiatan bakti sosial dan bedah rumah.
“STAK, yang di dalamnya terdapat ratusan komunitas dan relawan, berkomitmen untuk ikut serta melakukan kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sleman, dalam hal ini melakukan kegiatan sosial bedah rumah,” kata Sigit, dalam keterangannya.
Sigit menjelaskan, kegiatan sosial bedah rumah itu dimulai sejak Januari 2024 sampai Februari 2024, dengan bantuan Pemkab Sleman, serta sejumlah komunitas dan relawan.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengapresiasi inisiasi STAK yang melakukan kegiatan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Ia menilai, yang dilakukan STAK merupakan dukungan atas upaya Pemkab Sleman yang selama ini secara konsisten melaksanakan program pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui program bantuan perbaikan untuk rumah tidak layak huni (RTLH).
Kustini mengatakan, dalam kolaborasi kali ini, Pemkab Sleman melalui Baznas memberikan bantuan stimulan sebesar 20 juta. “Saya berharap agar kepedulian semacam ini dapat menjadi sebuah gerakan yang nantinya dapat menggerakkan sumber-sumber pendanaan lainnya, tidak hanya berasal dari Baznas saja,” ujar Kustini.