Masih Suka Ngevape? Separah Ini Dampaknya pada Kulit

Tidak aman seperti yang dipromosikan, vape punya banyak efek negatif pada kulit.

www.freepik.com
Bahaya menggunakan vape (ilustrasi). Vape juga dapat merusak kulit.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun vape sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok konvensional, tetapi nyatanya kebiasaan ini memiliki dampak yang merugikan pada kulit. Para ahli kulit memperingatkan bahwa vaping dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kehilangan kelembapan hingga kerusakan kulit yang serius.

Dilansir The Sun pada Ahad (10/3/2024), berikut adalah empat kondisi mengerikan yang diderita kulit akibat kebiasaan ngevape:

1. Menguras lelembapan kulit dan memperparah kerutan
Meskipun tidak mengandung tembakau, cairan vape masih mengandung nikotin yang dapat mengakibatkan dehidrasi kulit. Nikotin merusak kolagen dan elastin dalam dermis, sehingga menyebabkan kerutan dan garis halus yang muncul lebih cepat.

"Vaping adalah cara tercepat untuk menghilangkan kelembapan kulit , membuka jalan menuju dehidrasi," kata seorang praktisi estetika di  London Lip Clinic, Rupesh Shah.

2. Menyebabkan kemerahan
Vaping memicu proses vasokonstriksi, di mana pembuluh darah di wajah menyempit dan menghambat aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan kemerahan pada wajah. Kondisi ini sulit untuk dikendalikan, dan dapat membuat kulit terlihat tidak sehat.

"Selain mengurangi jumlah darah yang dapat mencapai permukaan kulit, vaping juga membatasi nutrisi penting sehingga menyebabkan warna kulit tampak kuning," ujar Rupesh.

3. Menghambat penyembuhan kulit
Vaping dapat menghambat proses penyembuhan kulit, sehingga menyebabkan luka atau goresan sulit sembuh. Aliran oksigen yang terbatas karea vaping dapat memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.

"Selain mengurangi oksigen pada luka, vaping menyebabkan trombosit darah saling menempel, menyebabkannya menebal, sehingga sulit bergerak melalui pembuluh darah kecil di tubuh," kata Rupesh.

Baca Juga


4. Memperburuk kondisi kulit
Jika Anda memiliki penyakit kulit seperti eksim atau psoriasis, kebiasaan vaping dapat memperburuk kondisi tersebut. Cairan dalam vape mengandung zat sintetis dan aditif yang dapat memicu peradangan pada kulit, sehingga meningkatkan risiko kambuhnya penyakit kulit.

"Keparahan kondisi kulit bisa meningkat dengan cepat seiring kulit berjuang untuk menyembuhkan dirinya sendiri," ujar Rupesh.

Bahaya vape. - (Republika)


Para ahli menyarankan untuk menghentikan kebiasaan ngevape dan minum banyak air untuk menjaga kelembapan kulit. Selain itu, menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung asam hialuronat dapat membantu memperbaiki kerusakan kulit akibat vaping.

Di sisi regulasi, pemerintah di Inggris berencana untuk memberlakukan aturan yang lebih ketat terhadap produk vape, termasuk peningkatan tarif pajak dan larangan terhadap produk yang menarik bagi anak-anak. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan vape di kalangan remaja, sehingga melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler